Jakarta (ANTARA) - Setiap perempuan yang sedang mengandung atau hamil butuh dukungan dari suami dan orang-orang terdekat agar proses kehamilan berjalan lancar hingga persalinan tanpa diwarnai stres yang bisa berdampak pada janin.
Psikolog keluarga Putu Andani mengingatkan pada orang-orang yang memiliki kerabat hamil untuk berhati-hati dalam memilih topik pembicaraan agar tidak berujung pada sakit hati.
"Tidak perlu komentari hal personal seperti ukuran tubuh. Kita tidak bilang, mereka juga tahu kok," kata Putu di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Ibu hamil boleh makan seafood?
Hal lain yang sebaiknya tak perlu dibicarakan adalah cerita tentang pengalaman-pengalaman negatif seputar kehamilan, misalnya kondisi bayi yang tidak optimal hingga proses melahirkan yang bermasalah.
Alih-alih memberi informasi, bentuk perhatian seperti itu justru membuat ibu hamil jadi takut dan stres.
Saran lain dari Putu, jangan terlalu berlebihan dalam memberikan saran medis terhadap ibu hamil karena dia lebih tahu tentang kondisinya sendiri. Ibu hamil juga bisa langsung berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan jawaban yang lebih tepat.
Baca juga: Donita: Ibu hamil dan menyusui wajib konsumsi suplemen
"Kita perlu menciptakan suasana positif, bicarakan hal yang menyenangkan," ujar Putu.
Berikan perhatian-perhatian sederhana pada teman atau kerabat hamil dengan membantu memberi tempat duduk, membawakan belanjaan berat atau sekadar mengambilkan air minum.
Kiat selanjutnya dari Putu untuk ibu hamil yang ingin mencegah stres selama mengandung: bijak menggunakan media sosial.
"Kadang ketika follow orang yang gaya hidupnya ingin kita tiru, bukan terinspirasi, tapi malah iri," kata dia. "Kalau sudah tahu tingkat stres tinggi, tidak usah follow yang bisa memancing emosi."