Sumedang (ANTARA) - Rektor Institut Koperasi Indonesia (Ikopin) Dr (HC) Ir Burhanuddin Abdullah menyatakan ekonomi di Indonesia harus kuat untuk menjaga dan menguatkan, serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Penguatan NKRI dari sisi ekonomi menjadi sebuah keharusan, sebuah keniscayaan, di samping penguatan dari sisi-sisi lainnya," kata Burhanuddin dalam acara pengukuhan 601 mahasiswa baru angkatan 2019 di Graha Suhardani Kampus Ikopin, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin.
Ia menuturkan upaya menguatkan NKRI memang sudah harus dilakukan multi-aspek dan multi-dimensi salah satunya harus dikuatkan dari sisi ekonominya.
Jika difokuskan tentang kekuatan ekonomi itu, kata dia, tentang keterjaminan pangan dan energi di dalam negeri yang selama ini menjadi persoalan bangsa sejak lama.
"Apalagi kita kerucutkan ke yang lebih spesifik, kita perlu penguatan di bidang food security keterjaminan adanya makanan, dan energy security, dua hal itu menjadi persoalan bangsa ini sejak lama," katanya.
Menurut dia, persoalan dua hal tersebut belum dapat diselesaikan di Indonesia dengan baik, sehingga ke depan upaya penguatan ekonomi memang sudah seharusnya dilakukan dalam menguatkan NKRI.
Ia berharap tidak terjadi kesenjangan terlalu besar yang akan membuat perekonomian bangsa rawan yang dikhawatirkan mengganggu stabilitas keamanan negara.
"Ini tidak bagus dan kesenjangan itu akan melahirkan ketidakmudahan dalam hati kita, dan ini saya kira yang mengganggu stabilitas keamanan maupun stabilitas harga," katanya.
Sebelumnya Rektor Ikopin menyampaikan hal banyak tentang membangun Indonesia kepada mahasiswa baru yang mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PK2BM).
Ia mengimbau mahasiswa maksimal menimba segala ilmu tentang perekonomian selama belajar di Ikopin.
"Maksimalkan ilmu kewirausahaan, enterpreuneur, ilmu manajemen, dan ilmu koperasi selama masa belajar di Ikopin," katanya.
Sementara itu jumlah mahasiswa Ikopin tahun 2019 terjadi peningkatan mencapai 601 orang yang datang dari sejumlah daerah di Indonesia termasuk dari Papua.
"Itu pun jumlahnya masih terus bergerak dan juga ada keistimewaan di tahun ini yakni banyaknya mahasiswa baru yang berasal dari Papua," katanya.
Baca juga: 65 putra-putri Papua dapat beasiswa kuliah di Ikopin Jatinangor
Baca juga: Ikopin-KPPD jalin kerja sama dalam pengembangan koperasi
Baca juga: Ikopin kerjasama dengan Filipina pengembangan pendidikan perkoperasian