Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil menyesalkan unjuk rasa mahasiswa di Cianjur berlangsung ricuh dan menyebabkan empat polisi terluka bakar dan pihaknya belasungkawa dan mendoakan kesembuhan keempat polisi tersebut.
“Saya sangat menyesalkan kejadian di Cianjur. Sebuah unjuk aspirasi, unjuk rasa, berakhir tidak baik. saya kira di Indonesia kita pahami hak berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat, itu dilindungi. Tapi, harus ingat, kita punya adab, yaitu adab Pancasila,” kata Gubernur Emil, di Bandung, Jumat.
Selain itu, Emil mengimbau kepada semua pihak untuk menyampaikan pendapat sesuai regulasi dan dengan cara yang baik, supaya pesan yang disampaikan dapat diterima.
Menurutnya, apa yang terjadi di Cianjur harus menjadi pembelajaran supaya insiden serupa tidak terulang.
“Harus jadi pelajaran agar pesan dapat diterima harus disampaikan dengan cara baik. Mudah-mudahan tidak terulang lagi yang menjadi pembelajaran bersama,” katanya.
“Kami mengucapkan prihatin dan duka atas kejadian yang menimpa polisi mudah-mudahan cepat dan lekas sembuh,” tambahnya.
Baca juga: Dua polisi Cianjur yang terbakar dirawat di RSHS Bandung
Baca juga: Polres Cianjur kembali amankan 14 mahasiswa
Sedangkan, Plh. Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar Nanin Hayani Adam menyebut keempat polisi tersebut sebagai pahlawan karena sudah berkorban demi nusa dan bangsa. Dia pun mengajak masyarakat untuk menyampaikan pendapat dengan santun dan cerdas.
“Semua masyarakat mempunyai hak untuk mengeluarkan aspirasi. Tapi, ada koridor yang harus tetap dipijak. Karena, bagaimanapun, tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan,” kataNanin.
Baca juga: Satu tersangka penyebab polisi Cianjur terbakar sudah ditetapkan
Baca juga: Kantor DPC GMNI Cianjur diduga dibakar orang tak dikenal
Gubernur Jabar sesalkan unjuk rasa di Cianjur berakhir ricuh
Jumat, 16 Agustus 2019 17:55 WIB