Garut (ANTARA) - Sejumlah warga binaan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IIB Garut mendapatkan pelatihan bertanama secara hidroponik untuk persiapan bekal usaha saat mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat setelah selesai menjalani hukuman.
"Pelatihan ini merupakan program binaan Bapas Garut untuk memberikan keterampilan kepada warga binaan kami," kata Plh Kepala Bapas Kelas IIB Garut Tiya Rusnaeti di sela-sela kegiatan pelatihan hidroponik di halaman Bapas Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis.
Ia menuturkan, pelatihan tersebut diikuti 15 warga binaan usia dewasa dari beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) wilayah Priangan Timur, seperti Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis yang dilaksanakan selama satu hari.
Pelatihan untuk warga binaan itu, kata dia, merupakan kegiatan yang kesekian kalinya dilaksanakan Bapas Garut bekerja sama dengan balai latihan kerja (BLK) pemerintah daerah.
"Kami melakukan pelatihan ini kerja sama dengan BLK, tidak hanya hidroponik saja, ada latihan pembuatan roti, ke depan nanti bisa dilaksanakan pelatihan servis HP (hand phone)," kata Tiya.
Ia menyampaikan, Bapas Garut memiliki program memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan yang hendak menyelesaikan masa hukumannya dan kembali lagi ke masyarakat.
Menurut dia, pelatihan seperti hidroponik akan memberikan kebaikan bagi peserta agar memiliki kepercayaan diri dan mau melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Kami berharap mereka bisa mengembangkan apa yang sudah kami bina, dibekali agar berguna nanti di masyarakat, jadi ini untuk modal dasar," kata Tiya didampingi Kasubsi Bimbingan Klien Dewasa Bapas Garut, Saepuloh.
Pemateri dari komunitas hidroponik Garut Dadang Supriadi mengatakan pelatihan hidroponik itu diawali dengan materi di kelas untuk mengenalkan berbagai jenis tanaman yang bisa ditanam tanpa media tanah.
Selanjutnya para peserta, kata dia, mempraktikkan langsung cara menanam hidroponik, mulai dari pembibitan, perawatannya hingga cara memanen yang benar.
"Tanaman hidroponik ini sangat mudah, bisa dilakukan di halaman rumah, dan nilai jualnya bagus, lebih tahan lama," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut siapkan bantuan tiga ribu selimut untuk warga pegunungan
Baca juga: Komunitas seniman dukung reaktivasi jalur KA Stasiun Garut-Cibatu