Cianjur (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cianjur, Jawa Barat mengharapkan tingkat partisipasi sekolah dan siswa yang meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi meningkat yang diikuti peningkatan rata-rata lama sekolah di wilayah tersebut.
Kepala Bidang SMP Disdikbud Cianjur, Sukirman kepada wartawan, Selasa mengatakan pihaknya mencatat siswa kelas 3 SMP yang mengikuti ujian tahun 2019 ada 28.312 orang.
Siswa yang mengikuti ujian itu dari 15.933 orang siswa yang ikut UNBK dan 12.379 siswa ikuti UNKP, sedangkan yang tidak ikut ujian nasional berjumlah 279 orang, 265 di antaranya mengundurkan diri, dan 14 lainnya meninggal dunia.
"Kami belum bisa memastikan berapa jumlah siswa yang melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA/SMK sederajat karena disdikbud masih mengumpulkan data dari setiap sekolah yang ada," katanya.
Sedangkan untuk tingkatan SD yang masuk ke jejang SMP, pihaknya belum memiliki catatan berapa banyak yang melanjutkan pendidikan dan berapa yang putus sekolah.
Kemungkinan data tersebut baru diterima dan terekap sepuluh hari setelah hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran baru karena hingga saat ini, masih ada sekolah yang menerima peserta didik baru.
"Harapan kami datanya meningkat sesuai dengan target, dimana angka kesadaran untuk melanjutkan pendidikan lebih dari 95 persen. Meskipun di Cianjur ini masih ada yang putus sekolah akibat kondisi ekonomi," katanya.
Pihaknya secara gencar melakukan sosialisasi pada orang tua untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena pendidikan penting untuk pembentukan karakter saat dewasa.
Bahkan optimalisasi sekolah terbuka dilakukan untuk menjangkau wilayah yang memang belum terdapat sarana dan prasarana pendidikan agar jarak tidak menjadi kendala untuk meningkatkan partisipasi sekolah.
"Kami melakukan berbagai upaya dengan harapan RLS Cianjur tidak lagi 6,7 tapi meningkat setiap tahun. Kami terus mengimbau agar orang tua mendukung anaknya untuk sekolah hingga perguruan tinggi," katanya.