Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengajak seluruh warga Jawa Barat untuk menghemat air selama musim kemarau tiba di tahun ini.
"Untuk yang sifatnya air bersih kita mengimbau agar masyarkat menghemat air se-esential mungkin," kata Gubernur Emil seusai meresmikan Sistem Informasi Sapu Bersih Pungli Provinsi Jawa Barat (Siberli) di Gedung Sate Bandung, Jumat.
Dia mengatakan berdasarkan keterangan BMKG puncak musim kemarau tahun 2019 akan terjadi di bulan September dan biasanya musim kemarau ini memiliki dua dampak.
Dampak yang pertama, kata dia, ialah terhadap suplai air bersih yang biasa digunakan oleh warga dan juga dampak irigasi di pertanian pertanian.
"Dan kita sudah punya SOP kepada PDAM di seluruh Jabar untuk menyediakan layanan ekstra diantaranya menjual air yang harganya terjangkau dengan jemput bola. Jadi mendatangi daerah-daerah atau titik warga yang membutuhkan air bersih," kata dia.
Sedangkan terkait dengan kekeringan yang melanda persawahan, lanjut Gubernur Emil, pihaknya telah berkoordinasi dengan PSDA agar memonitor penuruan debit air di sistem irigasi.
"Tolong diatur debitnya tidak sederas musim penghujan. Jadi aliran tetap ada tetapi dengan jumlah volume yang dihemat dan dikurangi kepada yang benar-benar kering," kata dia.
Jika sudah mendesak dan wilayah terdampak kekeringan meluas, kata Emil, pihaknya juga akan mencarikan solusi lain untuk mengatasi kekeringan yakni dengan melakukan rekayasa cuaca.
"Yang tentunya harus dilihat efektifitas karena harganya juga tidak murah tapi bukan tidak mungkin itu jadi solusi untuk daerah daerah yang konsisi ekstrim," kata dia.***3***
Ridwan Kamil imbau warga hemat air selama musim kemarau
Jumat, 5 Juli 2019 13:07 WIB