Cianjur (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, akan menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2020 yang jatuh pada bulan Oktober.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Rabu, mengatakan tahun 2020 Cianjur akan menghadapi dua momentum besar Pilkada dan Pilkades serentak, sehingga pemkab mulai melakukan pembahasan dan menyiapkan anggaran untuk agenda besar tersebut.
Untuk Pilkades akan disiapkan anggaran sebesar Rp 20 juta per desa, ditambah Rp5.000 dikalikan dengan jumlah hak pilih di setiap desa. Sehingga anggaran untuk desa yang jumlah pemilihnya sedikit dan banyak akan berbeda.
"Untuk pilkada kami akan menyiapkan anggaran baik untuk KPU, Bawaslu, dan pihak terkait, namun nilai belum pasti karena baru masuk dalam pembahasan anggaran," katanya.
Pemkab Cianjur, tutur dia, siap untuk menghadapi Pilkada dan Pilkades serentak tahun depan."Intinya pemkab siap menggelar dua momentum besar tersebut, termasuk menyiapkan anggarannya," kata Herman.
Ketua KPU Cianjur, Hilman Wahyudi, mengatakan pihaknya mengusulkan anggaran sebesar Rp85 miliar untuk pelaksanaan Pilbup Cianjur 2020, namun nilai tersebut belum dipastikan akan sesuai dengan anggaran yang diberikan pemkab.
"Dana tersebut sudah sesuai dengan perhitungan dan kebutuhan untuk pelaksanaan pilbup. Namun belum pasti berapa yang akan dikabulkan nantinya," kata Hilman.
Persiapan untuk pilbup masih sebatas pengusulan anggaran, belum melanggkah ke persiapan lainnya."Saat ini baru persiapan belum membahas tahapan sampai pelaksanaan," katanya.
Sementara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Cianjur, mengatakan belum melakukan persiapan serius untuk menghadapi pelaksanaan pilkades serentak karena tahapan baru akan dimulai bulan Oktober, seperti pembentukan panitia hingga tahapan pemillihan.
Kepala DPMD Cianjur, Ahmad Danial mengatakan Pilkades serentak 2020 akan diikuti 248 desa karena sebagian besar kepala desa sudah memasuki habis masa jabatan sebelum pelaksanaan.
"Saat ini, baru persiapan kecil yang sudah dilakukan. Menjelang Oktober baru dilakukan secara menyeluruh tahapan sampai penetapan pemenang di 248 desa yang menggelar pilkades," katanya.
Baca juga: Gunung Gede Pangrango ditutup untuk pendakian pada 12-21 Agustus
Baca juga: RM tersangka penipuan terancam diberhentikan sebagai dosen UNPI