Pengelola sejumlah tempat wisata di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat penurunan angka kunjungan wisatawan sepanjang tiga bulan terakhir akibat sejumlah faktor, salah satunya cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut.
Staf Humas Kebun Raya Cibodas, Tatang kepada wartawan di Cianjur, Selasa, mengatakan faktor lain yang menyebabkan menurunnya angka kunjungan wisatawan adalah pelaksanaan Pemilu 2019 dan baru dibukanya jalur Puncak untuk kendaraan besar.
"Sejak tiga bulan terakhir angka kunjungan wisatawan menurun tajam karena berbagai faktor yang utama karena hujan deras yang kerap melanda kawasan ini. Penurunan angka kunjungan mencapai 30 persen," katanya.
Ia menjelaskan, biasanya setiap akhir pekan tidak kurang dari 5.000 wisatawan dari berbagai daerah memadati tempat wisata yang terletak d ibawah kaki Gunung Gede-Pangarango itu.
Namun sejak musim kampanye pemilu dan cuaca ekstrem dengan intensitas lama, angka kunjungan akhir pekan menurun menjadi sekitar 2.000 orang setiap minggu yang datang menggunakan kendaraan pribadi dan bus.
Ia memperkirakan angka kunjungan akan kembali meningkat menjelang bulan puasa, di mana pengujung didominasi wisatawan lokal yang melaksanakan tradisi "papajar" menyambut datangnya Ramadhan.
Hal senada dikatakan Saeful, petugas tiketing di Taman Bunga Nusantara di Kecamatan Sukaresmi. Sejak satu bulan terakhir angka kunjungan menurun tajam seiring tingginya intensitas hujan dan musim kampanye.
Ia mengatakan, pengunjung yang datang didominasi menggunakan bus dari sejumlah daerah seperti Jabodetabek.
"Wisatawan akan kembali meningkat setelah pemilu tepatnya menjelang bulan puasa. Diperkirakan angka kunjungan akan meningkat tajam didominasi wisawan lokal dari Cianjur, Sukabumi, dan Bogor," katanya.
Baca juga: Ini jurus Pemkab Cianjur untuk atasi "school bullying"
Baca juga: Jelang Pemilu 2019, tingkat hunian hotel di Cianjur sepi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Staf Humas Kebun Raya Cibodas, Tatang kepada wartawan di Cianjur, Selasa, mengatakan faktor lain yang menyebabkan menurunnya angka kunjungan wisatawan adalah pelaksanaan Pemilu 2019 dan baru dibukanya jalur Puncak untuk kendaraan besar.
"Sejak tiga bulan terakhir angka kunjungan wisatawan menurun tajam karena berbagai faktor yang utama karena hujan deras yang kerap melanda kawasan ini. Penurunan angka kunjungan mencapai 30 persen," katanya.
Ia menjelaskan, biasanya setiap akhir pekan tidak kurang dari 5.000 wisatawan dari berbagai daerah memadati tempat wisata yang terletak d ibawah kaki Gunung Gede-Pangarango itu.
Namun sejak musim kampanye pemilu dan cuaca ekstrem dengan intensitas lama, angka kunjungan akhir pekan menurun menjadi sekitar 2.000 orang setiap minggu yang datang menggunakan kendaraan pribadi dan bus.
Ia memperkirakan angka kunjungan akan kembali meningkat menjelang bulan puasa, di mana pengujung didominasi wisatawan lokal yang melaksanakan tradisi "papajar" menyambut datangnya Ramadhan.
Hal senada dikatakan Saeful, petugas tiketing di Taman Bunga Nusantara di Kecamatan Sukaresmi. Sejak satu bulan terakhir angka kunjungan menurun tajam seiring tingginya intensitas hujan dan musim kampanye.
Ia mengatakan, pengunjung yang datang didominasi menggunakan bus dari sejumlah daerah seperti Jabodetabek.
"Wisatawan akan kembali meningkat setelah pemilu tepatnya menjelang bulan puasa. Diperkirakan angka kunjungan akan meningkat tajam didominasi wisawan lokal dari Cianjur, Sukabumi, dan Bogor," katanya.
Baca juga: Ini jurus Pemkab Cianjur untuk atasi "school bullying"
Baca juga: Jelang Pemilu 2019, tingkat hunian hotel di Cianjur sepi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019