antarajabar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan 13 rumah di Kampung Cikuda, Kecamatan Cilawu terancam terdampak bencana tanah longsor sehingga penghuninya terpaksa harus mengungsi untuk menghindari bahaya longsor.

"Ada 13 rumah yang terancam longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Garut, Dadi Zakaria saat dihubungi wartawan di Garut, Minggu.

Ia menuturkan, daerah pemukiman penduduk itu sudah beberapa kali terjadi longsor, terakhir tebing setinggi 10 meter longsor, Sabtu (11/11) siang.

Seluruh warga yang rumahnya terancam bahaya longsor, kata Dadi, sementara harus mengungsi ke tempat yang aman dari bencana tanah longsor.

"Untuk sementara penghuni rumah diungsikan ke saudara atau tetangga yang masih aman," katanya.

Dadi menyampaikan, kawasan penduduk tersebut memang rawan longsor, bahkan terlihat retakan tanah hampir sepanjang 150 meter yang berpotensi terjadinya longsor.

Pemerintah daerah, kata dia, sebelumnya sudah merelokasi seluruh warga yang berada di kawasan rawan longsor tersebut, tetapi ditolak dengan alasan belum dilengkapi fasilitas memadai.

"Warga menolak relokasi karena di tempat yang baru di Kampung Negla belum terpasang aliran listrik, air bersih dan MCK," katanya.

Ia berharap, warga dapat segera meninggalkan rumah yang berada di kawasan rawan longsor tersebut.

"Kalau terus tinggal di sana khawatir terjadi longsor saat turun hujan," kata Dadi.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017