Wakil Ketua DPRD Jawa Barat MQ Iswara mengatakan pihaknya mendesak Pemprov Jabar bergerak cepat dalam menyediakan sistem peringatan dini dan memasifkan edukasi mitigasi bencana.

Iswara mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk tidak pasif dan melakukan upaya-upaya tersebut hingga menjangkau ke pelosok-pelosok desa sebelum puncak arus pergerakan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dimulai.

"Kami berharap pemerintah provinsi memberikan pemberitahuan sejak dini, memberikan edukasi terkait kondisi alam ini agar masyarakat lebih siap dan berhati-hati," kata Iswara di Bandung, Kamis.

Lebih lanjut, Iswara meminta masyarakat yang hendak berlibur akhir tahun, untuk tidak memaksakan diri mengunjungi destinasi wisata atau melintasi jalur yang masuk dalam kategori rawan bencana hidrometeorologi.

Hal ini, menyusul peningkatan curah hujan ekstrem yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan terus berlanjut hingga Desember, serta berkaca pada rentetan bencana masif yang baru saja melanda wilayah Sumatera.

"Menjelang Natal dan Tahun Baru, kami mengimbau masyarakat Jawa Barat untuk betul-betul mempersiapkan diri. Hindari daerah-daerah yang berpotensi terdampak kondisi alam yang tidak dapat diprediksi, mengingat curah hujan berada di atas rata-rata," ujar Iswara.

Iswara menegaskan bahwa kewaspadaan ini bukan tanpa alasan. Musibah yang menimpa Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara harus menjadi alarm serius bagi warga Jawa Barat agar tidak abai terhadap tanda-tanda alam saat bepergian.

Iswara menekankan tiga langkah krusial yang wajib dilakukan pemudik maupun wisatawan sebelum meninggalkan rumah.

Pertama, memantau secara berkala perkembangan cuaca resmi dari BMKG. Kedua, selektif memilih destinasi yang dinilai aman dari potensi longsor atau banjir bandang.


"Ketiga, persiapkan dengan baik barang-barang kebutuhan darurat. Kita tentu tidak menginginkan musibah terjadi, tetapi kewaspadaan adalah kunci di tengah kondisi alam yang tidak biasa ini," tuturnya.

Terkait bencana di Sumatera yang diinformasikan telah menelan korban jiwa hingga sekitar 770 orang, dengan ratusan lainnya masih dalam pencarian, Iswara mewakili DPRD Jabar, menyampaikan duka cita mendalam.

DPRD Jawa Barat, lanjut Iswara, mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk memprioritaskan distribusi bantuan mendesak seperti makanan, kebutuhan bayi, dan obat-obatan ke lokasi terdampak.

"Kami sangat prihatin. Mudah-mudahan kondisi alam segera bersahabat dan infrastruktur di sana dapat segera diperbaiki agar konektivitas logistik, baik sembako maupun BBM, kembali normal," tutur Iswara.

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025