Antarajabar.com - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, menerbitkan instruksi kepada semua puskesmas dan tenaga medis di wilayah tersebut untuk siaga menghadapi bencana alam.
"Ini kami lakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi pengungsi dari penyakit pascaterjadinya bencana," kata Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Tresna Gumilar, Selasa.
Dia menjelaskan, sejak 10 Oktober, pihaknya telah mengeluarkan surat untuk meningkatkan kewaspadaan bencana di setiap layanan kesehatan dengan sembilan poin yang ditekankan dalam instruksi tersebut seperti pemantauan, memberikan informasi, meningkatkan penyuluhan kesehatan, antisipasi penyakit di lingkungan terdampak bencana.
Layanan kesehatan yang diberikan pada korban terdampak bencana harus secara intensif dan terus berkoordinasi dengan lintas sektoral guna mencegah penyebaran penyakit pascabencana atau selama warga mengungsi.
"Untuk daerah yang terjadi bencana, kami instruksikan siaga 24 jam, tim reaksi cepat dibentuk agar secara berkala meninjau kesehatan warga yang terdampak bencana," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Cianjur, Agus Haris, mengatakan, dalam peristiwa kebencanaan, warga yang mengungsi rentan terkena penyakit seperti diare, stres dan lainnya.
Hal tersebut ungkap dia, karena makanan dan minuman yang dikonsumsi selama di pengungsian kurang baik. "Biasanya warga tidak memperhatikan apa yang dikonsumsi, sehingga mereka rentan terkena diare," katanya.
Pihaknya mengimbau warga terdampak bencana untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat, meskipun tinggal di pengungsian agar tidak terserang penyakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Ini kami lakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi pengungsi dari penyakit pascaterjadinya bencana," kata Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Tresna Gumilar, Selasa.
Dia menjelaskan, sejak 10 Oktober, pihaknya telah mengeluarkan surat untuk meningkatkan kewaspadaan bencana di setiap layanan kesehatan dengan sembilan poin yang ditekankan dalam instruksi tersebut seperti pemantauan, memberikan informasi, meningkatkan penyuluhan kesehatan, antisipasi penyakit di lingkungan terdampak bencana.
Layanan kesehatan yang diberikan pada korban terdampak bencana harus secara intensif dan terus berkoordinasi dengan lintas sektoral guna mencegah penyebaran penyakit pascabencana atau selama warga mengungsi.
"Untuk daerah yang terjadi bencana, kami instruksikan siaga 24 jam, tim reaksi cepat dibentuk agar secara berkala meninjau kesehatan warga yang terdampak bencana," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Cianjur, Agus Haris, mengatakan, dalam peristiwa kebencanaan, warga yang mengungsi rentan terkena penyakit seperti diare, stres dan lainnya.
Hal tersebut ungkap dia, karena makanan dan minuman yang dikonsumsi selama di pengungsian kurang baik. "Biasanya warga tidak memperhatikan apa yang dikonsumsi, sehingga mereka rentan terkena diare," katanya.
Pihaknya mengimbau warga terdampak bencana untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat, meskipun tinggal di pengungsian agar tidak terserang penyakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017