Antarajabar.com - Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari meminta pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Negeri Tahun Akademik 2017/2018 yang sempat mengalami kendala teknis dapat menjadi pembelajaran untuk kedepannya serta segera diperbaiki.

"Tentunya saya berharap kendala ini bisa dijadikan pelajaran dan kesiapan PPDB yang akan datang harus lebih baik dari hari ini. Masalah online ini menjadi kendala sementara waktu pendafataran kan terbatas. Kalau masih ada kendala harus disesuaikan dengan waktu pendaftaran," kata Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Rabu.

Sebelumnya, pelaksanaan PPDB SMA/SMK Negeri Tahun Akademik 2017/2018 Jalur Akademik dan NON Akademik di Provinsi Jawa Barat secara daring yang pertama kali dikelola oleh pemerintah provinsi terkendala masalah teknis yang cukup membuat gundah orang tua maupun calon peserta didik.

Menurut dia, kendala teknis tersebut menjadi kegelisahan orang tua dan anak-anak yang akan masuk SMA/SMK. Mereka khawatir jika pada waktu yang tersedia, tidak bisa masuk sistem penerimaan siswa baru.
"Namun karena baru hari ini nanti coba cek kembali di lapangan yang terjadi. Semoga ke depan bisa dimaksimalkan ada perubahan supaya kekhawatiran ini bisa teratasi dengan baik," kata Ineu.

Pihaknya mengakui akan melihat seperti apa kendala yang terjadi. "Masih banyak disampaikan atau tidak. Kami berharap juga tidak banyak masalah," kata dia.

Selain itu, lanjut Ineu, juga memastikan kuota untuk 20 persen warga miskin diterapkan di sekolah negeri yang saat ini dikelola Pemprov Jawa Barat.

"Hal ini perlu dipastikan apa 20 persen sudah dipenuhi dan ini juga perlu dicek benar. Kami berharap ini bisa dilaksanakan sesuai harapan dan kalau memang nilainya masuk mereka bisa masuk lewat akademik," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jabar Ahmad Hadadi mengatakan pelaksanaan PPDB secara umum sudah berjalan baik terutama di jalur non akademik sementara saat ini sedang berproses yang jalur akademik dan akan berakhir pada Sabtu (8/7).

Namun, Hadadi mengakui bahwa pada PPDB SMA ada kendala, sedangkan untuk SMK itu lancar dan hal itu dikarenakan masalah kesiapan laboratorium komputer di masing-masing sekolah.

"Yang SMK lancar karena sebagian besar ada laboratorium komputer. Sementara untuk laboratorium komputer di SMA masih perlu dibenahi sehingga kedepan bisa PPDB online penuh," kata dia.

"Sekarang setengah-setengah. Insya Allah kedepan lebih praktis (dengan adanya pembenahan komputer) sehingga UNBK, PPDB, decoding dan laporan-laporan bisa lebih lancar," lanjut dia.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017