Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Ciayumajakuning Entrepreneur Festival (CEF) 2025 yang kembali digelar di daerah tersebut karena bisa memajukan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar di Kuningan, Kamis, mengatakan tahun ini menjadi kedua kalinya daerahnya dipercaya menjadi tuan rumah CEF, setelah sebelumnya sukses menggelar ajang tersebut pada 2024.
“Ini bentuk kepercayaan dan apresiasi yang harus kita sambut dengan kesiapan penuh. Ini momen penting untuk kemajuan masyarakat Kuningan,” ujarnya.
Ia menjelaskan penunjukan kembali Kuningan tak lepas dari keberhasilan pelaksanaan CEF 2024, baik dari sisi jumlah pengunjung, nilai transaksi, maupun hasil business matching pelaku UMKM.
Pada CEF 2024, kata dia, jumlah pengunjung mencapai 202.968 orang selama tiga hari pelaksanaan ajang tersebut dan angka ini naik 347 persen dibanding CEF 2023 yang digelar di Kota Cirebon.
Ia menyebutkan untuk nilai transaksi produk UMKM sepanjang CEF yang berlangsung pada 21-23 Juli 2024, tercatat sebesar Rp452 juta.
“Angka ini hanya dari tenant yang berjualan langsung di lokasi yakni di Alun-alun Kuningan,” katanya.
Selain itu, kata dia, kegiatan business matching dalam ajang tersebut menghasilkan komitmen kerja sama senilai Rp2,46 miliar, ditambah pembiayaan klaster UMKM sebesar Rp140 juta.
“CEF 2024 diikuti 137 tenant UMKM dari berbagai sektor. Mulai dari halal food, makanan dan minuman siap saji, kopi, kerajinan, fesyen, pertanian, hingga digital film,” katanya.
Melihat capaian tersebut, pihaknya berkomitmen untuk kembali menyukseskan CEF 2025 dan menjadikannya sebagai ajang pengungkit ekonomi kerakyatan.
“CEF ini harus dimanfaatkan untuk membuka pasar seluas-luasnya bagi pelaku UMKM Kuningan agar naik kelas dan berdaya saing,” katanya.
Sebelumnya, Plt Kepala KPw Bank Indonesia Cirebon Kiptiah Riyanti menuturkan ajang CEF bakal dilaksanakan di Taman Pandapa Kabupaten Kuningan pada 20-22 Juni 2025.
Ia mengatakan ajang CEF tahun ini difokuskan untuk memperkuat akselerasi digitalisasi UMKM, khususnya melalui pemanfaatan sistem pembayaran nontunai dan perluasan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Kami pun menyediakan layanan edukasi dan pendampingan menyeluruh bagi pelaku usaha seperti digitalisasi pemasaran, integrasi sistem pembayaran, hingga pemanfaatan teknologi untuk ekspansi pasar,” katanya.
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025