Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan perusahaan produsen kebutuhan pokok ABC Indonesia, meneken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dalam program bantuan pemenuhan gizi masyarakat dan penanggulangan kemiskinan ekstrem di daerah itu.

Dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak di kawasan Gatot Subroto Bandung tersebut, untuk tahap pertama, ABC Indonesia akan menyalurkan bantuan 120 ribu produk sarden untuk anak-anak sekolah di delapan kabupaten/kota di Jawa Barat.

Baca juga: Pemkot Bandung membangun dapur gizi khusus untuk program MBG pada 2025

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar di lokasi penandatanganan, Selasa, mengatakan perjanjian ini diharapkan oleh pihak pemerintah daerah, bisa membantu masyarakat miskin memenuhi gizinya, sekaligus upaya penurunan prevalensi gizi buruk (stunting).

"Hari ini kita telah tandatangani kerja sama antara Pemprov Jabar dengan ABC Indonesia, (untuk tahap awal) diserahkan bantuan 120 ribu sarden dan ini akan disampaikan pada orang-orang yang berhak. Ini untuk membantu masyarakat miskin sekaligus penurunan stunting, yang membutuhkan protein dan akan berdampak pada kesehatan," kata Dodo.

Untuk fokus penerima bantuan sarden tersebut, Dodo mengatakan akan digunakan data dari Bappeda Jabar yang memiliki data kemiskinan ekstrem.

"Ya ini yang tahap awal ya, karena ada MoU tentu ini panjang ya, tinggal nanti kita evaluasi ya, dan sekaligus juga nanti dilihat daerah-daerah mana lagi yang membutuhkan," ucapnya.

Dengan kerja sama ini, dia mengharapkan pihak swasta lain bisa ikut berkontribusi dalam penguatan gizi masyarakat, yang pada dasarnya merupakan investasi sumber daya manusia bagi Jawa Barat.

"Kita berharap, SDM kita ke depan itu adalah yang sehat, yang tentunya juga memiliki kecerdasan yang hebat dan tentu bisa diandalkan untuk menangani permasalahan-permasalahan ke depan dan lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Jawa Barat," ucap Dodo.

General Counsel, Head of Government Regulatory Affairs ABC Indonesia, Mira Buanawati, menjelaskan bahwa 120 ribu produk sarden dari ABC itu akan didistribusikan ke anak-anak sekolah di delapan kabupaten/kota di Jawa Barat.

Target anak-anak sekolah ini, kata Mira, adalah sebagai fokus bersama berdasar kajian mitra mereka yakni Food Bank of Indonesia (FOI) dan pemerintah Jawa Barat, untuk memenuhi misi dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat.
"Terlebih saat ini target pemerintah untuk Indonesia Emas adalah anak-anak. Karenanya kami berkolaborasi untuk mencapai target itu," ujarnya.

Delapan daerah yang menjadi fokus dalam program ini, adalah empat daerah di Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat), Kabypaten Sukabumi, Tasikmalaya, Sumedang dan Cirebon.

Di mana, nantinya ikan sarden tersebut akan disalurkan pada 324 titik dapur komunitas (FOI) di lembaga pendidikan seperti sekolah, PAUD, dan pesantren, untuk kemudian diolah oleh sekitar 1.100 relawan (guru sekolah, ibu-ibu PKK) di sana menjadi 240 ribu porsi makanan bergizi bagi para siswa.

"Kami melihat dapur sekolah untuk memberikan makan siang pada anak-anak dengan isinya adalah hasil olahan ikan sarden yang merupakan sumber protein tinggi yang mendukung program untuk peningkatan gizi masyarakat," ucapnya.

Disebutkan Mira, MoU antara Pemprov Jabar dan ABC ini berdurasi tiga tahun dan bukan hanya donasi 120 ribu kaleng sarden untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem melalui pengurangan beban pengeluaran masyarakat.

"Tapi juga, akan ada peningkatan ekonomi lokal melalui kerjasama dengan badan usaha milik desa (Bumdes). Nah ini yang akan dilakukan di tahun depan," tuturnya.

Baca juga: Dinkes Kabupaten Bogor mencatat peningkatan status gizi balita

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024