DPRD Jawa Barat meminta Warisan Budaya Takbenda (WBTb), salah satunya penca (pencak silat) masuk dalam kurikulum di sekolah-sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD), SMP, dan SMA agar ada regenerasi sebagai langkah pelestarian, serta perlu mendapat perhatian serius pemerintah.
"Sudah lama saya bicara soal Warisan Budaya Takbenda ini penting masuk kurikulum sekolah, seperti penca dan WBTb lainnya," kata Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Buky Wibawa Karya Guna dalam keterangan di Bandung, Selasa.
Selain itu, agar Warisan Budaya Takbenda ini tidak punah dan tetap lestari, seperti penca yang aliran atau jenisnya banyak, Buky juga mendorong penca dan WBTb lainnya didaftarkan, didokumentasi, pemberkasan ulang, dan disampaikan kepada kementerian terkait untuk dicatat.
"Sampai keluar surat pengakuan dari pemerintah, bahkan diupayakan mendapatkan pengakuan dari UNESCO," ujarnya.
Menurut dia, sebuah produk Warisan Budaya Takbenda bisa hilang, karena tak ada pengampunya.
"Tapi kita tidak boleh kehilangan dokumentasinya. Oleh karena itu kenapa produk Warisan Budaya Takbenda ini harus didaftarkan, pemberkasan dan dokumentasi ulang," ucap Buky.
Ia mengatakan hal yang menjadi tantangan atau kendala dalam melestarikan Warisan Budaya Takbenda ini, bagaimana pemerintah memberikan perhatian terhadap para maestro penca, di mana, jangan sampai pada usia tua masih memerlukan mencari nafkah.
"Menurut saya pemerintah harus hadir. Bagaimana mekanismenya, para maestro ini diberi tugas untuk mengajak, mentransfer ilmunya agar terjadi transmisi budaya lewat maestro di sanggar-sanggar atau sekolah," tuturnya.
Jadi, kata Buky, sangat layak para maestro ini diberi gaji setara guru, karena mereka mempunyai tugas seperti guru untuk mentransfer ilmunya, nilai-nilai budaya, dan Warisan Budaya Takbenda kepada generasi muda.
"Bagaimana mekanisme atau teknisnya, saya harus bicara dengan pemerintah, yang jelas para maestro ini sudah sepuh. Saya khawatir tidak regenerasi atau transmisi budaya kepada generasi muda saat ini," kata Buky.
Ia juga menambahkan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Usik Penca Jawa Barat 2024 di Kabupaten Sumedang Selasa ini yang patut dihargai karena tidak hanya menampilkan para maestro, tapi juga sampai anak kecil yang turut serta.
"Ini menjadi pondasi penting untuk pembentukan karakter, karena kita membutuhkan generasi muda dengan karakter yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya kita, salah satunya lewat penca ini," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Sudah lama saya bicara soal Warisan Budaya Takbenda ini penting masuk kurikulum sekolah, seperti penca dan WBTb lainnya," kata Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Buky Wibawa Karya Guna dalam keterangan di Bandung, Selasa.
Selain itu, agar Warisan Budaya Takbenda ini tidak punah dan tetap lestari, seperti penca yang aliran atau jenisnya banyak, Buky juga mendorong penca dan WBTb lainnya didaftarkan, didokumentasi, pemberkasan ulang, dan disampaikan kepada kementerian terkait untuk dicatat.
"Sampai keluar surat pengakuan dari pemerintah, bahkan diupayakan mendapatkan pengakuan dari UNESCO," ujarnya.
Menurut dia, sebuah produk Warisan Budaya Takbenda bisa hilang, karena tak ada pengampunya.
"Tapi kita tidak boleh kehilangan dokumentasinya. Oleh karena itu kenapa produk Warisan Budaya Takbenda ini harus didaftarkan, pemberkasan dan dokumentasi ulang," ucap Buky.
Ia mengatakan hal yang menjadi tantangan atau kendala dalam melestarikan Warisan Budaya Takbenda ini, bagaimana pemerintah memberikan perhatian terhadap para maestro penca, di mana, jangan sampai pada usia tua masih memerlukan mencari nafkah.
"Menurut saya pemerintah harus hadir. Bagaimana mekanismenya, para maestro ini diberi tugas untuk mengajak, mentransfer ilmunya agar terjadi transmisi budaya lewat maestro di sanggar-sanggar atau sekolah," tuturnya.
Jadi, kata Buky, sangat layak para maestro ini diberi gaji setara guru, karena mereka mempunyai tugas seperti guru untuk mentransfer ilmunya, nilai-nilai budaya, dan Warisan Budaya Takbenda kepada generasi muda.
"Bagaimana mekanisme atau teknisnya, saya harus bicara dengan pemerintah, yang jelas para maestro ini sudah sepuh. Saya khawatir tidak regenerasi atau transmisi budaya kepada generasi muda saat ini," kata Buky.
Ia juga menambahkan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Usik Penca Jawa Barat 2024 di Kabupaten Sumedang Selasa ini yang patut dihargai karena tidak hanya menampilkan para maestro, tapi juga sampai anak kecil yang turut serta.
"Ini menjadi pondasi penting untuk pembentukan karakter, karena kita membutuhkan generasi muda dengan karakter yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya kita, salah satunya lewat penca ini," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024