Calon Gubernur Jawa Barat Akhmad Syaikhu menyerap aspirasi dari ratusan supir angkot yang tergabung dalam Paguyuban Interaksi Antar Supir (Pintas) di Bandung, Selasa, dan berjanji untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi, jika terpilih.

Sejumlah masalah yang terungkap dan dinilai butuh penyelesaian dalam pertemuan itu, seperti perpanjangan pajak dan peremajaan kendaraan, yang ditetapkan bagi setiap angkutan kota (angkot), maksimal berusia 10 tahun.

"Tentu ini harus juga menjadi pemikiran kita semuanya, khususnya Pemerintah Kota Bandung, dan juga pemerintah Provinsi Jawa Barat, mengatasi berbagai masalah-masalah yang terjadi khususnya pada sopir angkot," ujar Syaikhu di kawasan Antapani, Bandung, Selasa.
 
Selain itu, kehadiran angkutan publik berbasis daring juga berdampak buruk bagi sopir angkot, di mana penghasilan mereka terus tergerus, sampai kesulitan memenuhi kebutuhan hidup harian.
 
"Tentu dalam usaha ini kita ingin adanya win-win solution. Semuanya harusnya bisa menguntungkan. Untuk itulah hadirnya pemerintah daerah ini, kayaknya bisa menjadi tumpuan harapan, agar dalam pengelolaan transportasi di Kota Bandung dan di Jawa Barat ini hadir rasa keadilan dari seluruh masyarakat, stakeholder yang ada di pertransportasian," ucapnya.
 
Persoalan ini lanjut Syaikhu, akan menjadi komitmen dirinya untuk ditangani bila terpilih menjadi Gubernur Jabar, serta pasangan Haru Suandharu-Ridwan Dhani Wirianata, yang berkontestasi di Pilwalkot Bandung 2024.
 
Menurutnya, sejumlah skema penyelesaian masalah sopir angkot tersebut telah terpikirkan, seperti memaksimalkan kehadiran BUMD Bank BJB melalui kredit ringan, untuk mengatasi kebutuhan peremajaan angkot.

"Mungkin bisa untuk ada program mungkin masuk dalam kredit usaha mikro untuk memasukkan sektor transportasi bagi pemilik mobil dalam rangka peremajaan ini. Sehingga membantu saat pengadaan itu mereka bisa tetap mengadakan dan bisa tetap jalan. Saya kira itu salah satu solusi yang bisa diambil," tuturnya.
 
Budi Setiana (48) yang sudah 20 tahun menjadi supir angkot berharap, pasangan Syaikhu bersama pasangannya, mampu mewujudkan harapan para sopir angkot, terutama soal peremajaan yang memberatkan.

Terlebih, sopir angkot jurusan Cijerah-Pasar Sederhana ini mengakui penghasilan mereka kian hari semakin berat, dari sebelumnya bisa mengantongi penghasilan Rp100 ribu per hari, hingga kini tidak lebih dari Rp30 ribu.

"Mahal, hampir Rp4 juta. Kami enggak sanggup. Penyerapan aspirasi ini mudah-mudahan bisa membantu," ujarnya. 

Dalam kegiatan ini, Syaikhu turut melaunching Mobil Pab Koling, akronim dari Mobil Panggung Bioskop dan Kopi Keliling, yang direncanakan beroperasi lima unit untuk berkeliling di wilayah Utara dan Selatan Jawa Barat, serta bisa digunakan untuk kegiatan sosial di lingkungan mereka.


 

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024