Antarajabar.com - DPRD Jawa Barat mendukung langkah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang mengusulkan pembuatan hujan buatan untuk mengatasi dampak kekeringan kepada pemerintah pusat.
"Hujan buatan juga seperti sudah harus dilakukan karena kemarin saya baca berita banyak daerah yang kekurangan air bersih. Ini harus seger ditangani," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Sabtu.
Ia mengatakan, Komisi II dan IV DPRD Jawa Barat sudah melakukan komunikasi terkait kekeringan yang terjadi di Provinsi Jabar.
"Teman-teman di dua komisi tersebut akan melihat ke depannya tindakan seperti apa untuk mengatasi kekeringan ini," kata politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini.
Dia mengatakan upaya jangka panjang untuk mengatasi dampak kekeringan ialah dengan memperbanyak pembuatan embung-embung dan sumur resapan.
"Penting menyusun solusi jangka panjang atas masalah kekeringan ini agar setiap kekeringan minimal jumlah warga yang kesulitan air bersih berkurang atau lahan pertanian terdampak kekeringan juga mencapai ribuan hektare," kata dia.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Jabar Yunandar Eka Perwira mengkritisi penanganan kekeringan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bagi daerah yang terkena dampak, dinilai tidak memecahkan masalah.
"Jadi langkah memberikan bantuan air bersih ke desa-desa yang dinilai rawan kekeringan itu bagus tapi bantuan yang diberikan itu dinilai tidak memecahkan masalah. Kemudian di dalam APBD Jabar Perubahan tidak ada langkah antisipatif terkait untuk mengatasi kekeringan," kata Yunandar.
Menurut dia, seharusnya Pemprov Jawa Barat membuat program prioritas guna mengantisipasi supaya suplai air bersih untuk warga yang membutuhkan tetap terpenuhi seperti membuat embung-embung.
Ia menjelaskan, di dalam perubahan anggaran belum tercermin bagaimana mengantisipasi kekeringan, khususnya yang berdampak langsung terhadap pertanian dan perkebunan.
"Itu seharusnya bisa diantisipasi, contohnya pemerintah belum memikirkan cara agar kebutuhan air untuk pertanian bisa tetap terpenuhi," kata dia.
Sektor pertanian dan perkebunan saat musim kemarau ini sangat membutuhkan air, peran serta pemerintah daerah sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan air di dua sektor tersebut.
"Oleh karenanya pemerintah harus membantu petani dalam memperoleh sumber air baru. Pemerintah bisa membikin sumur dan embung-embung air," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Hujan buatan juga seperti sudah harus dilakukan karena kemarin saya baca berita banyak daerah yang kekurangan air bersih. Ini harus seger ditangani," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Sabtu.
Ia mengatakan, Komisi II dan IV DPRD Jawa Barat sudah melakukan komunikasi terkait kekeringan yang terjadi di Provinsi Jabar.
"Teman-teman di dua komisi tersebut akan melihat ke depannya tindakan seperti apa untuk mengatasi kekeringan ini," kata politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini.
Dia mengatakan upaya jangka panjang untuk mengatasi dampak kekeringan ialah dengan memperbanyak pembuatan embung-embung dan sumur resapan.
"Penting menyusun solusi jangka panjang atas masalah kekeringan ini agar setiap kekeringan minimal jumlah warga yang kesulitan air bersih berkurang atau lahan pertanian terdampak kekeringan juga mencapai ribuan hektare," kata dia.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Jabar Yunandar Eka Perwira mengkritisi penanganan kekeringan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bagi daerah yang terkena dampak, dinilai tidak memecahkan masalah.
"Jadi langkah memberikan bantuan air bersih ke desa-desa yang dinilai rawan kekeringan itu bagus tapi bantuan yang diberikan itu dinilai tidak memecahkan masalah. Kemudian di dalam APBD Jabar Perubahan tidak ada langkah antisipatif terkait untuk mengatasi kekeringan," kata Yunandar.
Menurut dia, seharusnya Pemprov Jawa Barat membuat program prioritas guna mengantisipasi supaya suplai air bersih untuk warga yang membutuhkan tetap terpenuhi seperti membuat embung-embung.
Ia menjelaskan, di dalam perubahan anggaran belum tercermin bagaimana mengantisipasi kekeringan, khususnya yang berdampak langsung terhadap pertanian dan perkebunan.
"Itu seharusnya bisa diantisipasi, contohnya pemerintah belum memikirkan cara agar kebutuhan air untuk pertanian bisa tetap terpenuhi," kata dia.
Sektor pertanian dan perkebunan saat musim kemarau ini sangat membutuhkan air, peran serta pemerintah daerah sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan air di dua sektor tersebut.
"Oleh karenanya pemerintah harus membantu petani dalam memperoleh sumber air baru. Pemerintah bisa membikin sumur dan embung-embung air," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015