Bulog Cianjur, Jawa Barat, menjamin stok beras yang tersimpan saat ini di gudang sekitar 2.300 ton, aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Cianjur selama Hari Raya Idul Adha, bahkan hingga tiga bulan ke depan.
Kepala Bulog Cianjur Renato Horison, di Cianjur, Kamis, mengatakan untuk menambah persediaan beras di gudang Cianjur, pihaknya masih melakukan pengadaan beras meskipun musim panen sudah lewat termasuk menampung gabah dari petani.
"Untuk tiga bulan ke depan stok beras yang tersimpan di gudang Bulog Cianjur sangat aman untuk menutupi kebutuhan warga, bahkan musim panen sudah usai kami masih menampung dan melakukan pengadaan beras," katanya pula.
Dia menjelaskan, selama enam bulan terakhir Bulog Cianjur sudah menyerap kurang lebih 8.900 ton beras dari petani lokal asal Cianjur dan Sukabumi dengan target serapan 10 ribu ton.
Seiring melimpahnya stok di gudang Bulog Cianjur membuat harga beras di pasaran menjadi turun ke harga normal, bahkan penurunan harga di pasar dipengaruhi penyaluran bantuan pangan pemerintah oleh Bulog selama beberapa bulan terakhir.
"Bantuan pangan yang diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan mengurangi pembelian selama 14 hari, sehingga dapat menekan kenaikan harga beras di pasaran karena pemakaian rendah," katanya lagi.
Bahkan untuk menekan kenaikan harga beras menjelang Hari Raya Kurban, pihaknya akan menyalurkan bantuan beras pemerintah terakhir melalui program Bantuan Pangan Beras 10 kilogram dari Badan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada bulan Juni.
"Sekitar 2.770.790 kilogram beras akan dibagikan pada 277.079 KPM di seluruh wilayah Cianjur secara serentak pada bulan Juni, ini merupakan bantuan tahap ketiga dan terakhir untuk Bantuan Pangan Beras yang sebelumnya sudah disalurkan April dan Mei," katanya.
Dia menjelaskan, dengan melimpahnya stok beras di Cianjur, menandakan ketahanan pangan warga menjadi sangat meski saat ini masih ada ancaman El Nino, serta kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Bulog Cianjur Renato Horison, di Cianjur, Kamis, mengatakan untuk menambah persediaan beras di gudang Cianjur, pihaknya masih melakukan pengadaan beras meskipun musim panen sudah lewat termasuk menampung gabah dari petani.
"Untuk tiga bulan ke depan stok beras yang tersimpan di gudang Bulog Cianjur sangat aman untuk menutupi kebutuhan warga, bahkan musim panen sudah usai kami masih menampung dan melakukan pengadaan beras," katanya pula.
Dia menjelaskan, selama enam bulan terakhir Bulog Cianjur sudah menyerap kurang lebih 8.900 ton beras dari petani lokal asal Cianjur dan Sukabumi dengan target serapan 10 ribu ton.
Seiring melimpahnya stok di gudang Bulog Cianjur membuat harga beras di pasaran menjadi turun ke harga normal, bahkan penurunan harga di pasar dipengaruhi penyaluran bantuan pangan pemerintah oleh Bulog selama beberapa bulan terakhir.
"Bantuan pangan yang diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan mengurangi pembelian selama 14 hari, sehingga dapat menekan kenaikan harga beras di pasaran karena pemakaian rendah," katanya lagi.
Bahkan untuk menekan kenaikan harga beras menjelang Hari Raya Kurban, pihaknya akan menyalurkan bantuan beras pemerintah terakhir melalui program Bantuan Pangan Beras 10 kilogram dari Badan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada bulan Juni.
"Sekitar 2.770.790 kilogram beras akan dibagikan pada 277.079 KPM di seluruh wilayah Cianjur secara serentak pada bulan Juni, ini merupakan bantuan tahap ketiga dan terakhir untuk Bantuan Pangan Beras yang sebelumnya sudah disalurkan April dan Mei," katanya.
Dia menjelaskan, dengan melimpahnya stok beras di Cianjur, menandakan ketahanan pangan warga menjadi sangat meski saat ini masih ada ancaman El Nino, serta kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024