Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cirebon, Jawa Barat, menggencarkan layanan pembuatan kartu identitas anak (KIA) secara kolektif berbasis sekolah, guna meningkatkan kuantitas penerbitan dokumen itu sesuai target nasional.
“Kami memiliki program KIA School, jadi pembuatannya secara kolektif berbasis sekolah,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Kota Cirebon Eli Heryati di Cirebon, Kamis.
Baca juga: Disdukcapil Kota Cirebon permudah pembuatan KIA secara kolektif
Baca juga: Disdukcapil Kota Cirebon permudah pembuatan KIA secara kolektif
Ia menyampaikan dengan program tersebut, penerbitan KIA di Kota Cirebon bisa lebih efisien karena proses perekaman data tidak dilakukan satu per satu.
Selain itu, kata dia, cara ini cukup efektif untuk merealisasikan target penerbitan minimal 60 persen dari jumlah warga wajib KIA di daerahnya.
“Kita memproyeksikan jumlah penerbitan KIA saat ini sebanyak 46.853 orang. Target nasional pada 2024 sebesar 60 persen,” ujarnya.
Eli menjelaskan pelayanan KIA secara kolektif melalui sekolah dilaksanakan di tingkat pendidikan anak usia dini, kemudian diberlakukan juga pada jenjang berikutnya.
“Program ini nantinya merambah ke tingkat sekolah dasar hingga menengah. Dengan begitu realisasi kepemilikan KIA dapat meningkat,” katanya.
Ia menyebutkan layanan pembuatan KIA tidak hanya bersifat kolektif. Sebab masyarakat bisa mendatangi Kantor Disdukcapil untuk mengurus pencetakan identitas tersebut secara mandiri.
Pihaknya juga menyediakan layanan pembuatan KIA keliling, yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Kota Cirebon.
Disdukcapil Kota Cirebon berkomitmen menggencarkan layanan ini, supaya semua anak di bawah usia 17 tahun memiliki KIA karena fungsinya serupa dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Di Kota Cirebon, KIA itu bisa dibuat ke dinas langsung. Bisa juga saat kita melakukan pelayanan keliling di tingkat RW. Sehingga pencapaian target secara nasional bisa lebih cepat terealisasi,” ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024