Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cirebon, Jawa Barat, mempermudah pembuatan kartu identitas anak (KIA) secara kolektif berbasis sekolah, dalam rangka meningkatkan realisasi kepemilikan KIA di daerah itu.
"Untuk tahap awal pelayanan KIA secara kolektif melalui sekolah dilaksanakan di tingkat pendidikan anak usia dini atau PAUD," kata Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kota Cirebon Siti Djulaeha di Cirebon, Jumat.
Baca juga: BPBD Kota Cirebon membentuk 10 kelurahan tangguh bencana
Menurutnya, dengan program KIA kolektif berbasis sekolah ini diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat dalam pembuatan KIA dan percepatan kepemilikan KIA di tengah masyarakat.
Ia mengatakan pada tahun ini ditargetkan minimal 50 persen dari jumlah warga wajib KIA di daerah bisa terealisasi, mengingat tahun lalu hanya terealisasi 32 persen.
"Tahun 2022 lalu, Kota Cirebon baru bisa merealisasikan 32 persen, sehingga tahun ini ditargetkan bisa tercapai melalui program pelayanan KIA secara kolektif berbasis sekolah," ujarnya.
Siti mengakui sebelum memberlakukan program itu digulirkan peningkatan kepemilikan KIA tidak signifikan. Perlu ada terobosan yang mampu mempercepat pelayanan.
Selain program kolektif, ada juga upaya lainnya yang sudah dijalankan, seperti bagi masyarakat yang hendak membuat KIA, Disdukcapil Kota Cirebon tidak menyediakan antrean.
"Sehingga ketika datang ke kantor akan langsung dilayani. Kemudian bagi orang tua yang baru melahirkan dan mengubah KK, maka satu paket dengan KIA," tuturnya.
Baca juga: Kota Cirebon fokus latih pemasaran digital bagi UMKM
Menurutnya setelah pembuatan KIA secara kolektif bisa dilakukan ditingkat PAUD, nantinya program tersebut juga akan merambah ke tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
"Agar pembuatan KIA bisa lebih cepat dan masif, sehingga semua anak di bawah 17 tahun dapat indentitas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Untuk tahap awal pelayanan KIA secara kolektif melalui sekolah dilaksanakan di tingkat pendidikan anak usia dini atau PAUD," kata Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kota Cirebon Siti Djulaeha di Cirebon, Jumat.
Baca juga: BPBD Kota Cirebon membentuk 10 kelurahan tangguh bencana
Menurutnya, dengan program KIA kolektif berbasis sekolah ini diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat dalam pembuatan KIA dan percepatan kepemilikan KIA di tengah masyarakat.
Ia mengatakan pada tahun ini ditargetkan minimal 50 persen dari jumlah warga wajib KIA di daerah bisa terealisasi, mengingat tahun lalu hanya terealisasi 32 persen.
"Tahun 2022 lalu, Kota Cirebon baru bisa merealisasikan 32 persen, sehingga tahun ini ditargetkan bisa tercapai melalui program pelayanan KIA secara kolektif berbasis sekolah," ujarnya.
Siti mengakui sebelum memberlakukan program itu digulirkan peningkatan kepemilikan KIA tidak signifikan. Perlu ada terobosan yang mampu mempercepat pelayanan.
Selain program kolektif, ada juga upaya lainnya yang sudah dijalankan, seperti bagi masyarakat yang hendak membuat KIA, Disdukcapil Kota Cirebon tidak menyediakan antrean.
"Sehingga ketika datang ke kantor akan langsung dilayani. Kemudian bagi orang tua yang baru melahirkan dan mengubah KK, maka satu paket dengan KIA," tuturnya.
Baca juga: Kota Cirebon fokus latih pemasaran digital bagi UMKM
Menurutnya setelah pembuatan KIA secara kolektif bisa dilakukan ditingkat PAUD, nantinya program tersebut juga akan merambah ke tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
"Agar pembuatan KIA bisa lebih cepat dan masif, sehingga semua anak di bawah 17 tahun dapat indentitas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023