Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan ketersediaan beras yang ada di sejumlah gudang milik Bulog setempat mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Sampai Idul Fitri masih aman. Saat ini ada 13 ribu ton beras dan secara bertahap bertambah sebanyak 7 ribu ton,” kata Ketua Satgas Pangan Kota Cirebon sekaligus Kepala Satreskrim Polresta Cirebon Kompol Haryo Prasetyo Seno seusai memimpin pengecekan ketersediaan beras di Cirebon, Rabu.
Haryo mengatakan sebagai bagian dari Satgas Pangan, pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Cirebon telah mendatangi beberapa lokasi untuk meninjau kondisi stok beras yang diperlukan masyarakat.
Dari hasil peninjauan, kata dia, suplai beras sekarang sudah tersedia dalam jumlah banyak sehingga masyarakat diimbau tetap tenang dan bisa membeli bahan pangan itu di pasar atau pengecer resmi dari Bulog.
“Yang memang ada kelangkaan (premium) di ritel-ritel. Tapi dari hasil pengecekan kami, untuk di pasar masih cukup,” ujarnya.
Haryo menyebut selain stoknya masih ada, harga beras di Cirebon pun terpantau sudah menurun dengan kisaran Rp1.000-Rp500 dalam beberapa hari terakhir.
Menurut dia, apabila distribusi beras ke pasar-pasar tidak terhambat maka harga komoditas pangan itu bisa kembali normal.
“Kita juga harus mengawasi jalur distribusi beras agar sampai ke masyarakat. Tadi kalau di pasar yang medium itu sekitar, Rp14.000-Rp15.000 per kg. Artinya dalam beberapa hari terakhir ada penurunan,” jelasnya.
Sementara Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon Imam Firdaus Jamal menambahkan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di wilayahnya, namun juga di hampir semua daerah di Indonesia.
Imam menyampaikan kenaikan harga bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya angka produksi beras secara nasional yang belum maksimal.
“Bulan Januari sampai Februari ini, menurut infografis Badan Pusat Statistik (BPS) memang produksi belum maksimal. Informasinya luasan panen dengan jumlah yang besar itu mulai dari bulan Maret-April 2024,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024