Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, menjamin pencairan bantuan stimulan tahap IV untuk penyintas gempa di Cianjur, dapat terlaksana awal bulan Maret, setelah perbaikan data tuntas dilakukan BPBD dan dinas terkait.
"Pencairan dana stimulan tahap IV terganjal administrasi dan verifikasi penerima bantuan, karena masih banyak yang sudah mendapat bantuan mencari kesempatan untuk kembali mendapat bantuan," katanya di Cianjur, Rabu.
Baca juga: Cianjur tuntaskan pendataan ulang penerima stimulan tahap IV
Pihaknya kembali melakukan pendataan dan verifikasi ulang ke lapangan guna memastikan tidak ada lagi data ganda, di mana penyintas yang sudah menerima kembali mengajukan. Hal tersebut menjadi penyebab lambatnya proses pengajuan ke Pemerintah Pusat.
Setelah verifikasi ulang data penerima bantuan stimulan tahap IV selesai, pihaknya akan membuat Surat Keterangan (SK) yang akan diserahkan ke Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan harapan sebelum akhir bulan Februari dapat cair.
"Kami akan terus mengawal bantuan untuk penyintas gempa Cianjur dapat tuntas seluruhnya, tercatat sekitar 40 ribu penerima yang belum mendapat bantuan yang akan diajukan masuk dalam tahap IV," katanya.
Pemkab Cianjur, meminta warga dan pihak ketiga yang sudah menuntaskan pembangunan Rumah Tahan Gempa di berbagai kecamatan di Cianjur, untuk bersabar dengan harapan pencairan sudah dapat dilakukan awal bulan depan.
"Verifikasi ulang membutuhkan waktu cukup lama karena dari 40 ribu pengajuan, sekitar belasan ribu di antaranya sudah menerima di tahap I, II dan III namun kembali diajukan, sehingga membutuhkan waktu sebelum di SK-kan," katanya.
Sementara sejumlah rekanan atau pihak ketiga yang sudah membangun Rumah Tahan Gempa (RTG) di sejumlah kecamatan di Cianjur, meminta kepastian kapan pencairan dapat dilakukan karena mereka sudah menunggu lebih dari satu tahun dengan total biaya sekitar Rp60 miliar.
Anggota Forum Jasa Kontruksi RTG Cianjur Ai Muklisoh, mengatakan pengusaha atau kontraktor RTG merasa resah karena belum mendapat kepastian kapan investasi yang sudah mereka tanam sejak satu tahun terakhir membantu pembangunan rumah penyintas gempa di Cianjur dapat dicairkan.
Pihaknya, ungkap dia, menuntut hak pembayaran atas pembangunan rumah tahan gempa bagi penyintas gempa bumi Cianjur yang sudah rampung dilakukan sejak enam bulan terakhir, tercatat selama ini anggota forum sudah menuntaskan pembangunan 1.200 rumah, namun belum dibayar.
"Dari 28 anggota forum rata-rata sudah mengeluarkan modal Rp 50 juta per unit, kalau dikalikan 1.200 unit, modal yang tertahan atau belum dibayarkan sekitar Rp60 miliar, kami minta kepastian kapan bisa dicairkan," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur targetkan stimulan tahap IV cair sebelum Pemilu 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Pencairan dana stimulan tahap IV terganjal administrasi dan verifikasi penerima bantuan, karena masih banyak yang sudah mendapat bantuan mencari kesempatan untuk kembali mendapat bantuan," katanya di Cianjur, Rabu.
Baca juga: Cianjur tuntaskan pendataan ulang penerima stimulan tahap IV
Pihaknya kembali melakukan pendataan dan verifikasi ulang ke lapangan guna memastikan tidak ada lagi data ganda, di mana penyintas yang sudah menerima kembali mengajukan. Hal tersebut menjadi penyebab lambatnya proses pengajuan ke Pemerintah Pusat.
Setelah verifikasi ulang data penerima bantuan stimulan tahap IV selesai, pihaknya akan membuat Surat Keterangan (SK) yang akan diserahkan ke Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan harapan sebelum akhir bulan Februari dapat cair.
"Kami akan terus mengawal bantuan untuk penyintas gempa Cianjur dapat tuntas seluruhnya, tercatat sekitar 40 ribu penerima yang belum mendapat bantuan yang akan diajukan masuk dalam tahap IV," katanya.
Pemkab Cianjur, meminta warga dan pihak ketiga yang sudah menuntaskan pembangunan Rumah Tahan Gempa di berbagai kecamatan di Cianjur, untuk bersabar dengan harapan pencairan sudah dapat dilakukan awal bulan depan.
"Verifikasi ulang membutuhkan waktu cukup lama karena dari 40 ribu pengajuan, sekitar belasan ribu di antaranya sudah menerima di tahap I, II dan III namun kembali diajukan, sehingga membutuhkan waktu sebelum di SK-kan," katanya.
Sementara sejumlah rekanan atau pihak ketiga yang sudah membangun Rumah Tahan Gempa (RTG) di sejumlah kecamatan di Cianjur, meminta kepastian kapan pencairan dapat dilakukan karena mereka sudah menunggu lebih dari satu tahun dengan total biaya sekitar Rp60 miliar.
Anggota Forum Jasa Kontruksi RTG Cianjur Ai Muklisoh, mengatakan pengusaha atau kontraktor RTG merasa resah karena belum mendapat kepastian kapan investasi yang sudah mereka tanam sejak satu tahun terakhir membantu pembangunan rumah penyintas gempa di Cianjur dapat dicairkan.
Pihaknya, ungkap dia, menuntut hak pembayaran atas pembangunan rumah tahan gempa bagi penyintas gempa bumi Cianjur yang sudah rampung dilakukan sejak enam bulan terakhir, tercatat selama ini anggota forum sudah menuntaskan pembangunan 1.200 rumah, namun belum dibayar.
"Dari 28 anggota forum rata-rata sudah mengeluarkan modal Rp 50 juta per unit, kalau dikalikan 1.200 unit, modal yang tertahan atau belum dibayarkan sekitar Rp60 miliar, kami minta kepastian kapan bisa dicairkan," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur targetkan stimulan tahap IV cair sebelum Pemilu 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024