Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mendaur ulang sampah alat peraga kampanye (APK) menjadi bahan konstruksi seperti paving block di Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) Mekarwangi, Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, Senin, mengatakan pengolahan sampah APK ini sudah dikaji sejak bulan lalu dan direalisasikan usai petugas gabungan menertibkan APK sejak Minggu.
“Saya minta kaji sejak bulan lalu, sejauh mana mungkin bahan-bahan dari APK ini ternyata bisa gitu ya. Jadi daripada dibakar, ditimbun begitu saja di TPA Galuga, lebih baik kita olah,” ujarnya.
Dalam sehari, kata Bima Arya, TPS3R ini bisa mengolah 600 kilogram sampah plastik. Namun dalam pengolahan APK menjadi bahan konstruksi, TPS3R ini bisa mengolah 400 kilogram sampah plastik dan 200 kilogram sampah APK untuk bisa menghasilkan bahan konstruksi.
“Tetapi memang kapasitasnya terbatas hanya 200 kilogram sehari. Nah, karena itu yang tidak bisa diolah kita salurkan ke jejaring kita di titik-titik lain,” kata dia.
Awalnya, sampak APK akan disortir lalu dipindahkan secara estafet ke ruang utama pengolahan untuk dicacah menjadi biji atau serpihan plastik. Beberapa APK berbahan flexi seperti baliho atau banner, disobek terlebih dulu secara manual untuk memudahkan masuk dalam proses pencacahan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Bogor daur ulang sampah APK jadi bahan konstruksi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, Senin, mengatakan pengolahan sampah APK ini sudah dikaji sejak bulan lalu dan direalisasikan usai petugas gabungan menertibkan APK sejak Minggu.
“Saya minta kaji sejak bulan lalu, sejauh mana mungkin bahan-bahan dari APK ini ternyata bisa gitu ya. Jadi daripada dibakar, ditimbun begitu saja di TPA Galuga, lebih baik kita olah,” ujarnya.
Dalam sehari, kata Bima Arya, TPS3R ini bisa mengolah 600 kilogram sampah plastik. Namun dalam pengolahan APK menjadi bahan konstruksi, TPS3R ini bisa mengolah 400 kilogram sampah plastik dan 200 kilogram sampah APK untuk bisa menghasilkan bahan konstruksi.
“Tetapi memang kapasitasnya terbatas hanya 200 kilogram sehari. Nah, karena itu yang tidak bisa diolah kita salurkan ke jejaring kita di titik-titik lain,” kata dia.
Awalnya, sampak APK akan disortir lalu dipindahkan secara estafet ke ruang utama pengolahan untuk dicacah menjadi biji atau serpihan plastik. Beberapa APK berbahan flexi seperti baliho atau banner, disobek terlebih dulu secara manual untuk memudahkan masuk dalam proses pencacahan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Bogor daur ulang sampah APK jadi bahan konstruksi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024