Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membukukan realisasi anggaran perlindungan sosial (perlinsos) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sebesar Rp443,4 triliun.

“Belanja terbesar lainnya yang untuk masyarakat langsung adalah belanja perlindungan sosial sebesar Rp443,4 triliun,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers Kinerja dan Realisasi APBN 2023 di Jakarta, Selasa.

Menkeu menjelaskan, belanja untuk perlinsos selama lima tahun terakhir terbilang sangat besar, terutama sejak terjadi pandemi COVID-19.

Pada 2020, realisasi anggaran perlinsos tercatat sebesar Rp498 triliun. Kemudian, realisasinya sebesar Rp468,2 triliun pada 2021 dan Rp460,6 triliun pada 2022.

Nilai-nilai tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan realisasi 2019, yakni periode sebelum COVID-19, yang tercatat sebesar Rp308,4 triliun.

“Jadi, ini naik lebih dari Rp140 triliun dari sebelum pre-COVID,” kata Sri Mulyani.

Bendahara Negara itu menambahkan, belanja perlinsos sengaja dijaga pada level yang cukup tinggi, karena masyarakat rentan belum sepenuhnya pulih dari efek pandemi COVID-19. Terlebih, sepanjang 2023, masyarakat juga menghadapi dinamika dari harga komoditas, utamanya komoditas beras.

“Makanya kita melakukan beberapa penebalan bantuan sosial,” kata Menkeu.

Dia menjelaskan pula bahwa kinerja anggaran perlinsos dilaksanakan melalui belanja pemerintah pusat (BPP) serta transfer ke daerah (TKD).

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sri Mulyani bukukan anggaran perlinsos Rp443,4 triliun pada 2023

Pewarta: Imamatul Silfia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024