Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar pasar pangan murah di sejumlah kecamatan pada awal 2024 sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan yang mengalami kenaikan sepanjang 2023.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Cianjur, Komarudin saat dihubungi Selasa, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Cianjur menggelar pasar pangan murah untuk menyiapkan sejumlah pasokan seperti cabai, tomat, dan wortel langsung dari petani.
"Di awal tahun kita menggelar pasar pangan murah di empat kecamatan di wilayah timur dan Kota Cianjur, sebagai upaya stabilisasi pasokan dan untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pangan termasuk cabai dan sayur mayur lainnya," kata Komarudin.
Dia menjelaskan, sepanjang 2023 harga kebutuhan pangan mulai dari beras, gula, tepung dan telur sempat mengalami kenaikan namun tidak sampai melambung, hanya harga cabai yang mengalami kenaikan cukup tinggi hingga akhir tahun bertahan di angka Rp 85 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai ungkap dia, karena minimnya hasil panen petani yang berdampak terhadap stok di tingkat agen dan distributor, sehingga pihaknya merangkul dinas terkait untuk menambah stok ketika digelar pasar pangan murah di setiap kecamatan.
"Kami melibatkan petani, agen dan distributor besar kebutuhan pokok yang ada di Cianjur, sehingga harga yang ditawarkan di pasar pangan murah di setiap kecamatan jauh dari harga pasar, sebagai upaya normalisasi harga kebutuhan di pasar Cianjur," katanya.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Dan Ketahanan Pangan Cianjur, Abdul Hanan Sukmana mengatakan pasar pangan murah yang sudah digelar sejak pertengahan tahun 2023, akan terus dilanjutkan di 2024 sebagai upaya menekan laju inflasi.
"Kami menggencarkan pasar pangan murah bersama dinas terkait untuk menstabilkan pasokan dan harga kebutuhan yang terus merangkak naik di tahun 2023, stok yang tersedia disesuaikan dengan kebutuhan warga di setiap kecamatan agar kenaikan harga di pasar dapat ditekan," katanya.
Hanan menjelaskan, pasar pangan murah di awal 2024 diharapkan dapat menekan kenaikan harga pangan termasuk cabai dan bumbu dapur lainnya yang mengalami penurunan, sehingga laju inflasi dapat ditekan dan pasokan kembali melimpah agar harga tidak lagi melonjak.
"Harapan kami sebelum masuk bulan puasa dan lebaran nanti, harga berbagai kebutuhan pangan tidak sampai melambung tinggi karena akan berdampak terhadap perputaran ekonomi yang berkurang, sehingga berbagai upaya akan dilakukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Cianjur, Komarudin saat dihubungi Selasa, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Cianjur menggelar pasar pangan murah untuk menyiapkan sejumlah pasokan seperti cabai, tomat, dan wortel langsung dari petani.
"Di awal tahun kita menggelar pasar pangan murah di empat kecamatan di wilayah timur dan Kota Cianjur, sebagai upaya stabilisasi pasokan dan untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pangan termasuk cabai dan sayur mayur lainnya," kata Komarudin.
Dia menjelaskan, sepanjang 2023 harga kebutuhan pangan mulai dari beras, gula, tepung dan telur sempat mengalami kenaikan namun tidak sampai melambung, hanya harga cabai yang mengalami kenaikan cukup tinggi hingga akhir tahun bertahan di angka Rp 85 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai ungkap dia, karena minimnya hasil panen petani yang berdampak terhadap stok di tingkat agen dan distributor, sehingga pihaknya merangkul dinas terkait untuk menambah stok ketika digelar pasar pangan murah di setiap kecamatan.
"Kami melibatkan petani, agen dan distributor besar kebutuhan pokok yang ada di Cianjur, sehingga harga yang ditawarkan di pasar pangan murah di setiap kecamatan jauh dari harga pasar, sebagai upaya normalisasi harga kebutuhan di pasar Cianjur," katanya.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Dan Ketahanan Pangan Cianjur, Abdul Hanan Sukmana mengatakan pasar pangan murah yang sudah digelar sejak pertengahan tahun 2023, akan terus dilanjutkan di 2024 sebagai upaya menekan laju inflasi.
"Kami menggencarkan pasar pangan murah bersama dinas terkait untuk menstabilkan pasokan dan harga kebutuhan yang terus merangkak naik di tahun 2023, stok yang tersedia disesuaikan dengan kebutuhan warga di setiap kecamatan agar kenaikan harga di pasar dapat ditekan," katanya.
Hanan menjelaskan, pasar pangan murah di awal 2024 diharapkan dapat menekan kenaikan harga pangan termasuk cabai dan bumbu dapur lainnya yang mengalami penurunan, sehingga laju inflasi dapat ditekan dan pasokan kembali melimpah agar harga tidak lagi melonjak.
"Harapan kami sebelum masuk bulan puasa dan lebaran nanti, harga berbagai kebutuhan pangan tidak sampai melambung tinggi karena akan berdampak terhadap perputaran ekonomi yang berkurang, sehingga berbagai upaya akan dilakukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024