Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Jawa Barat menuntaskan penanganan 11 titik bencana alam banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah kecamatan, sedangkan lima kepala keluarga yang mengungsi akan direlokasi.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya saat dihubungi di Cianjur Jumat mengatakan, penanganan longsor yang menutup ruas jalan penghubung antar kecamatan di wilayah selatan Cianjur sudah tuntas dan dapat dilalui normal dari kedua arah sehingga aktivitas warga kembali berjalan.
Baca juga: Cianjur siagakan alat berat di titik rawan longsor
"Longsor mendominasi bencana alam yang terjadi sepekan terakhir di delapan kecamatan di Cianjur seperti Kecamatan Cibeber, Campakamulya, Cibinong, Cikadu, Sindangbarang, Agrabinta, dan Naringgul, hanya warga di Kecamatan Cikadu yang mengungsi," katanya.
Khusus untuk lima kepala keluarga yang sempat mengungsi di Kecamatan Cikadu, katanya, diajukan untuk direlokasi karena rumah mereka terletak di jalur longsor yang rawan kembali terjadi terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lama.
"Kami masih menunggu hasil pendataan yang dilakukan petugas di Kampung Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, kemungkinan delapan bangunan rumah akan direlokasi. Data sementara lima rumah rusak dan tiga lainnya terancam karena berada di jalur longsor," katanya.
Sedangkan penanganan jalan utama penghubung antar kecamatan yang tertutup longsor di empat titik, tepatnya di Kecamatan Cibinong, Sindangbarang, dan Naringgul sudah tuntas dilakukan sehingga dapat dilalui normal dari kedua arah setelah alat berat diturunkan.
"Jalur utama antar kecamatan di wilayah selatan mulai dari Cibinong, Sindangbarang, dan Naringgul yang terputus akibat tertutup longsor sudah dapat dilalui Kamis malam. Aktivitas warga terutama perekonomian sudah kembali normal," katanya.
Guna mengantisipasi longsor susulan, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Jawa Barat dan Kementerian PUPR pusat, untuk memasang tembok penahan tanah di titik longsor di wilayah selatan, guna menghindari material longsor menutup badan jalan.
Pihaknya, kata Asep, meminta warga untuk tetap siaga dan waspada bencana terutama saat hujan turun lebat dengan intensitas lebih dari dua jam agar segera mengungsi guna menghindari korban jiwa jika terjadi bencana alam.
"Kami siagakan seratus lebih relawan dan petugas untuk melakukan pemantauan dan pengawasan serta melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya.
Baca juga: BPBD catat 9 titik longsor landa sejumlah kecamatan di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya saat dihubungi di Cianjur Jumat mengatakan, penanganan longsor yang menutup ruas jalan penghubung antar kecamatan di wilayah selatan Cianjur sudah tuntas dan dapat dilalui normal dari kedua arah sehingga aktivitas warga kembali berjalan.
Baca juga: Cianjur siagakan alat berat di titik rawan longsor
"Longsor mendominasi bencana alam yang terjadi sepekan terakhir di delapan kecamatan di Cianjur seperti Kecamatan Cibeber, Campakamulya, Cibinong, Cikadu, Sindangbarang, Agrabinta, dan Naringgul, hanya warga di Kecamatan Cikadu yang mengungsi," katanya.
Khusus untuk lima kepala keluarga yang sempat mengungsi di Kecamatan Cikadu, katanya, diajukan untuk direlokasi karena rumah mereka terletak di jalur longsor yang rawan kembali terjadi terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lama.
"Kami masih menunggu hasil pendataan yang dilakukan petugas di Kampung Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, kemungkinan delapan bangunan rumah akan direlokasi. Data sementara lima rumah rusak dan tiga lainnya terancam karena berada di jalur longsor," katanya.
Sedangkan penanganan jalan utama penghubung antar kecamatan yang tertutup longsor di empat titik, tepatnya di Kecamatan Cibinong, Sindangbarang, dan Naringgul sudah tuntas dilakukan sehingga dapat dilalui normal dari kedua arah setelah alat berat diturunkan.
"Jalur utama antar kecamatan di wilayah selatan mulai dari Cibinong, Sindangbarang, dan Naringgul yang terputus akibat tertutup longsor sudah dapat dilalui Kamis malam. Aktivitas warga terutama perekonomian sudah kembali normal," katanya.
Guna mengantisipasi longsor susulan, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Jawa Barat dan Kementerian PUPR pusat, untuk memasang tembok penahan tanah di titik longsor di wilayah selatan, guna menghindari material longsor menutup badan jalan.
Pihaknya, kata Asep, meminta warga untuk tetap siaga dan waspada bencana terutama saat hujan turun lebat dengan intensitas lebih dari dua jam agar segera mengungsi guna menghindari korban jiwa jika terjadi bencana alam.
"Kami siagakan seratus lebih relawan dan petugas untuk melakukan pemantauan dan pengawasan serta melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya.
Baca juga: BPBD catat 9 titik longsor landa sejumlah kecamatan di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023