Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan pemeriksaan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Cidaun yang diduga terlibat politik praktis dengan memakai atribut bertuliskan nama calon anggota legislatif (caleg) peserta Pemilu 2024.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Datin Bawaslu Cianjur Yana Sopyan di Cianjur, Kamis, mengatakan pemanggilan tersebut berawal dari laporan masyarakat terkait pelanggaran netralitas ASN di lingkungan Pemkab Cianjur tepatnya di Kecamatan Cidaun.
"Kami sudah melakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap enam orang ASN dari Kecamatan Cidaun mulai dari Camat hingga perangkat desa terkait dugaan pelanggaran, dimana ASN di lingkungan kecamatan menggunakan rompi dengan nama caleg," katanya.
Dikatakannya, pihaknya akan memanggil beberapa orang ASN lainnya guna dimintai keterangan, sebelum melakukan kajian terkait aturan yang dikenakan dalam dugaan pelanggaran tersebut.
Namun informasi awal, tutur dia masih dugaan netralitas dan politik praktis yang dilakukan ASN di lingkungan Kecamatan Cidaun karena dikaitkan dengan pelanggaran kampanye belum masuk waktunya.
"Ini terkait politik praktis dan netralitas ASN karena kalau ditarik ke tahapan kampanye belum masuk waktunya. Kami akan tuntaskan pemeriksaan sebelum mengkaji sanksi hukumnya, namun kami minta agar ASN tidak terlibat dalam politik praktis menjelang Pemilu," katanya.
Camat Cidaun Koswara, mengatakan kalau kegiatan yang digelar caleg yang merupakan istrinya itu, tidak ada kaitan dengan ajakan atau kampanye, namun istrinya membagikan rompi bertuliskan nama tanpa ada embel-embel ajakan untuk memilih, tidak tercantum nomor urut, dan logo atau nama partai politik.
"Istri saya membagikan rompi pada semua orang termasuk ASN di lingkungan Kecamatan Cidaun, sebagai kenang-kenangan dan yang mengenakan atas keinginan pribadi bukan instruksi, tidak ada kaitan dengan pencalonan dirinya sebagai peserta Pemilu 2024," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Datin Bawaslu Cianjur Yana Sopyan di Cianjur, Kamis, mengatakan pemanggilan tersebut berawal dari laporan masyarakat terkait pelanggaran netralitas ASN di lingkungan Pemkab Cianjur tepatnya di Kecamatan Cidaun.
"Kami sudah melakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap enam orang ASN dari Kecamatan Cidaun mulai dari Camat hingga perangkat desa terkait dugaan pelanggaran, dimana ASN di lingkungan kecamatan menggunakan rompi dengan nama caleg," katanya.
Dikatakannya, pihaknya akan memanggil beberapa orang ASN lainnya guna dimintai keterangan, sebelum melakukan kajian terkait aturan yang dikenakan dalam dugaan pelanggaran tersebut.
Namun informasi awal, tutur dia masih dugaan netralitas dan politik praktis yang dilakukan ASN di lingkungan Kecamatan Cidaun karena dikaitkan dengan pelanggaran kampanye belum masuk waktunya.
"Ini terkait politik praktis dan netralitas ASN karena kalau ditarik ke tahapan kampanye belum masuk waktunya. Kami akan tuntaskan pemeriksaan sebelum mengkaji sanksi hukumnya, namun kami minta agar ASN tidak terlibat dalam politik praktis menjelang Pemilu," katanya.
Camat Cidaun Koswara, mengatakan kalau kegiatan yang digelar caleg yang merupakan istrinya itu, tidak ada kaitan dengan ajakan atau kampanye, namun istrinya membagikan rompi bertuliskan nama tanpa ada embel-embel ajakan untuk memilih, tidak tercantum nomor urut, dan logo atau nama partai politik.
"Istri saya membagikan rompi pada semua orang termasuk ASN di lingkungan Kecamatan Cidaun, sebagai kenang-kenangan dan yang mengenakan atas keinginan pribadi bukan instruksi, tidak ada kaitan dengan pencalonan dirinya sebagai peserta Pemilu 2024," katanya.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023