Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menganggarkan Rp2 miliar untuk kegiatan operasi beras murah dalam rangka meringankan beban ekonomi masyarakat agar bisa membeli beras lebih murah sekaligus mengendalikan harga di pasaran.
"Jadi ada Rp2 miliar yang akan digunakan operasi pasar yang mungkin sekarang setelah ada perubahan ini, operasi pasar Rp2 miliar ya," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.
Baca juga: BPBD Garut cari sumber air untuk mengairi daerah terdampak kekeringan
Ia menuturkan alokasi anggaran itu bersumber dari hadiah yang diberikan Kementerian Keuangan Rp10 miliar kepada Pemkab Garut karena telah berhasil menekan laju pertumbuhan inflasi.
Hadiah dari Kemenkeu sebesar Rp10 miliar itu, kata dia, sebesar Rp2 miliar siap dialokasikan untuk operasi pasar murah yang diprioritaskan khusus pengadaan beras.
"Dari dana yang kemarin kita dapatkan menurunkan inflasi, tapi untuk beras saja sekitar Rp2 miliar karena sekarang yang butuh itu adalah beras," kata Bupati.
Ia menyampaikan pasokan beras di Garut dipastikan aman terpenuhi meskipun dilaporkan ada kenaikan harga di pasaran.
Ia berharap upaya pemerintah yang mengucurkan dana sebesar Rp2 miliar, kemudian nanti bisa juga dikucurkan dari biaya tak terduga bisa membantu masyarakat membeli beras berkualitas dengan harga Rp6 ribu per kg.
"Bisa, kita bisa beli beras Rp6 ribu, ya mungkin sekarang dari bantuan tidak tunai atau BTT ada, kita lihat," katanya.
Ia menambahkan selain operasi pasar, Pemkab Garut juga menyiapkan program bantuan beras untuk masyarakat miskin yang bisa disalurkan dalam waktu tertentu, seperti dalam waktu dekat ini akan disiapkan 5 ton beras.
Baca juga: Garut distribusikan 2.710 antropometri untuk deteksi stunting
Pemkab Garut, kata dia, tidak mengumumkan secara terbuka terkait beras bantuan untuk masyarakat miskin karena khawatir adanya oknum yang memanfaatkan untuk kepentingan politik dalam program itu.
"Kami memang benar-benar beras itu kalau ke desa itu kami ingin langsung ke orang-orangnya gitu, tidak ke desanya," kata Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Jadi ada Rp2 miliar yang akan digunakan operasi pasar yang mungkin sekarang setelah ada perubahan ini, operasi pasar Rp2 miliar ya," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.
Baca juga: BPBD Garut cari sumber air untuk mengairi daerah terdampak kekeringan
Ia menuturkan alokasi anggaran itu bersumber dari hadiah yang diberikan Kementerian Keuangan Rp10 miliar kepada Pemkab Garut karena telah berhasil menekan laju pertumbuhan inflasi.
Hadiah dari Kemenkeu sebesar Rp10 miliar itu, kata dia, sebesar Rp2 miliar siap dialokasikan untuk operasi pasar murah yang diprioritaskan khusus pengadaan beras.
"Dari dana yang kemarin kita dapatkan menurunkan inflasi, tapi untuk beras saja sekitar Rp2 miliar karena sekarang yang butuh itu adalah beras," kata Bupati.
Ia menyampaikan pasokan beras di Garut dipastikan aman terpenuhi meskipun dilaporkan ada kenaikan harga di pasaran.
Ia berharap upaya pemerintah yang mengucurkan dana sebesar Rp2 miliar, kemudian nanti bisa juga dikucurkan dari biaya tak terduga bisa membantu masyarakat membeli beras berkualitas dengan harga Rp6 ribu per kg.
"Bisa, kita bisa beli beras Rp6 ribu, ya mungkin sekarang dari bantuan tidak tunai atau BTT ada, kita lihat," katanya.
Ia menambahkan selain operasi pasar, Pemkab Garut juga menyiapkan program bantuan beras untuk masyarakat miskin yang bisa disalurkan dalam waktu tertentu, seperti dalam waktu dekat ini akan disiapkan 5 ton beras.
Baca juga: Garut distribusikan 2.710 antropometri untuk deteksi stunting
Pemkab Garut, kata dia, tidak mengumumkan secara terbuka terkait beras bantuan untuk masyarakat miskin karena khawatir adanya oknum yang memanfaatkan untuk kepentingan politik dalam program itu.
"Kami memang benar-benar beras itu kalau ke desa itu kami ingin langsung ke orang-orangnya gitu, tidak ke desanya," kata Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023