Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan pencarian sumber air untuk bisa mengairi daerah terdampak kekeringan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan air rumah tangga maupun pertanian saat musim kemarau.
"Kita kerja sama dengan Kodim dan Polres untuk pembangunan sumber air, melakukan pipanisasi ke daerah yang kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Jumat.
Ia menuturkan musim kemarau tahun ini dilaporkan sejumlah kecamatan sudah terdampak kekeringan yang membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih dan juga areal pertanian kering.
Upaya mengatasi kesulitan air ke daerah terdampak kekeringan itu, kata dia, di antaranya dengan memasok air bersih menggunakan truk tangki air yang langsung didistribusikan ke masyarakat.
"Intens kita distribusikan air yang diusulkan masyarakat," katanya.
Namun, pemerintah daerah, kata dia, tidak hanya memasok air bersih dengan menggunakan tangki, tapi berupaya untuk mencari sumber air yang nantinya bisa dialiri ke pemukiman warga.
Ia menyebutkan selama ini sudah ada beberapa lokasi yang memiliki sumber air seperti di Kecamatan Selaawi, Kadungora, Malangbong, dan Cikelet, untuk selanjutnya tinggal dilakukan pipanisasi.
Selain daerah itu, jajarannya juga terus mencari sumber air di daerah lain yang dinilai debit airnya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan dipasang pipanisasi.
"Kalau sudah tersedia sumber airnya, tinggal kita lakukan pipanisasi, itu anggarannya ada dari Pemda," katanya.
Ia menambahkan selain melakukan pipanisasi, jajarannya juga menyediakan tangki air berkapasitas 2 ribu liter yang disimpan di tengah pemukiman warga agar mudah mendapatkan air bersih.
Ia menyebutkan ada 8 tangki air yang disiapkan dan sudah dikirimkan ke daerah Cigedug yang selama ini cukup parah kekeringannya.
Adanya tangki itu, kata dia, memudahkan petugas saat mendistribusikan air maupun masyarakat setempat yang hanya tinggal mengambil air di tangki, dan tidak perlu lagi antre di truk tangki.
"Tangki itu disimpan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan air, jadi kami petugas cukup mengisi air ke tangki, nanti warga tinggal mengambilnya," kata Aah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Kita kerja sama dengan Kodim dan Polres untuk pembangunan sumber air, melakukan pipanisasi ke daerah yang kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Jumat.
Ia menuturkan musim kemarau tahun ini dilaporkan sejumlah kecamatan sudah terdampak kekeringan yang membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih dan juga areal pertanian kering.
Upaya mengatasi kesulitan air ke daerah terdampak kekeringan itu, kata dia, di antaranya dengan memasok air bersih menggunakan truk tangki air yang langsung didistribusikan ke masyarakat.
"Intens kita distribusikan air yang diusulkan masyarakat," katanya.
Namun, pemerintah daerah, kata dia, tidak hanya memasok air bersih dengan menggunakan tangki, tapi berupaya untuk mencari sumber air yang nantinya bisa dialiri ke pemukiman warga.
Ia menyebutkan selama ini sudah ada beberapa lokasi yang memiliki sumber air seperti di Kecamatan Selaawi, Kadungora, Malangbong, dan Cikelet, untuk selanjutnya tinggal dilakukan pipanisasi.
Selain daerah itu, jajarannya juga terus mencari sumber air di daerah lain yang dinilai debit airnya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan dipasang pipanisasi.
"Kalau sudah tersedia sumber airnya, tinggal kita lakukan pipanisasi, itu anggarannya ada dari Pemda," katanya.
Ia menambahkan selain melakukan pipanisasi, jajarannya juga menyediakan tangki air berkapasitas 2 ribu liter yang disimpan di tengah pemukiman warga agar mudah mendapatkan air bersih.
Ia menyebutkan ada 8 tangki air yang disiapkan dan sudah dikirimkan ke daerah Cigedug yang selama ini cukup parah kekeringannya.
Adanya tangki itu, kata dia, memudahkan petugas saat mendistribusikan air maupun masyarakat setempat yang hanya tinggal mengambil air di tangki, dan tidak perlu lagi antre di truk tangki.
"Tangki itu disimpan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan air, jadi kami petugas cukup mengisi air ke tangki, nanti warga tinggal mengambilnya," kata Aah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023