Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat ratusan pekerja migran asal Cianjur memilih negara ASEAN, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam sebagai tujuan, sehingga pengawasan lebih mudah dilakukan.

Kepala Disnakertrans Cianjur Tohari Sastra, di Cianjur, Selasa, mengatakan Malaysia menjadi negara kedua tertinggi menjadi pilihan pekerja migran untuk merngubah status ekonomi keluarga, karena berbagai kemudahan terutama bahasa dan minimnya kasus buruk menimpa pekerja migran.

Baca juga: Disnakertrans Cianjur tingkatkan pengawasan pekerja migran

"Tercatat dari 1.147 orang pekerja migran asal Cianjur, 339 orang memilih untuk bekerja di Malaysia, sehingga berbagai upaya dilakukan agar mereka berangkat secara prosedural karena menempati pekerjaan formal dan non formal," katanya pula.

Akses wilayah terbilang dekat dan beberapa pekerjaan yang ditawarkan cukup menjanjikan termasuk gaji yang didapat menjadi faktor warga Cianjur memilih bekerja di negara tetangga, terlebih akses yang mudah ditambah bahasa Melayu yang tidak berbeda dengan bahasa Indonesia.

Untuk mempermudah pengawasan, ujar dia lagi, pihaknya menjalin koordinasi dengan Konsulat Besar Negara Indonesia (KBRI) di sejumlah negara ASEAN termasuk Malaysia dan Brunei Darussalam, sehingga keberadaan pekerja migran di berbagai sektor dapat diketahui dengan mudah.

"Dari jumlah pekerja migran asal Cianjur selama tiga tahun terakhir lebih banyak memilih bekerja di Malaysia dengan berbagai jenis pekerjaan termasuk asisten rumah tangga ke Arab Saudi menjadi terbanyak kedua, disusul Taiwan dan Jepang," katanya pula.
Saat ini pekerja migran asal Cianjur yang bekerja di Arab Saudi sebanyak 266 orang, Taiwan sebanyak 145 orang, dan Jepang sebanyak 87 orang, sedangkan sisanya tersebar di negara Timur Tengah, Eropa, dan Amerika.

Untuk menekan pekerja migran menjadi korban Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO), pihaknya menggencarkan sosialisasi hingga ke pelosok, agar warga memilih jalur sesuai prosedur untuk bekerja ke luar negeri dengan menghindari calo atau oknum dengan janji manis.

"Sejak beberapa bulan terakhir banyak warga Cianjur yang menjadi korban TPPO, karena tergiur janji manis oknum dan calo yang bisa memberangkatkan mereka dengan cepat, sehingga ini harus dihindari terlebih berangkat secara non prosedural," katanya pula.

Baca juga: Astakira Pembaharuan Cianjur berhasil tangani seratusan kasus TPPO


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pekerja migran asal Cianjur memilih negara ASEAN untuk bekerja

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023