Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta Hari Lahir Pancasila tiap tanggal 1 Juni seperti Kamis ini, untuk dijadikan pelecut oleh warga setempat dalam merawat kerukunan kehidupan di tengah perbedaan.

Hal ini mengingat, kata Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna, di Bandung, Kamis, Kota Kembang dengan luasnya sekitar 16 ribu hektare memiliki ragam warna di dalamnya, mulai dari agama, suku, bahasa dan sebagainya, sehingga bisa disebut Bandung merupakan miniatur Indonesia.

Baca juga: Kesbangpol Jawa Barat hadirkan Pekan Bung Karno di Gedung Sate Bandung

"Kita bagian dari Indonesia. Menjadi keharusan merawat kesatuan persatuan di tengah keanekaragaman. Apalagi Kota Bandung ini miniaturnya republik, dari Sabang sampai Merauke ada orang yang tinggal di Kota Bandung. Kita bangga itu. Lahirnya Pancasila ini, harus dimaknai bagaimana kita harus terus merawat kehidupan di tengah keanekaragaman. Ini harga mati," tuturnya.

Pancasila sebagai landasan ideologi, lanjut Ema, juga sebagai pandangan hidup dan menjadi senjata untuk mempersatukan berbagai keragaman termasuk etnis dan agama.

Karena dengan hidup penuh toleransi dia meyakini Kota Bandung akan selalu dalam keadaan kondusif.

"Kita tidak pernah ada konflik. Itu menunjukkan kedewasaan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara di Kota Bandung. Itu luar biasa," tuturnya.
Dia mengatakan generasi muda terutama Gen Z harus terus belajar memahami perjuangan para pahlawan. Sehingga Pancasila mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ema menambahkan, Pancasila diuji ketika persoalan yang dihadapi bangsa bukan sekadar ideologi, tetapi juga berbagai isu seperti disintegrasi, diskriminasi, intoleransi, serta konflik antarkelompok.

Baca juga: Wagub Jawa Barat: Pancasila tak bertentangan dengan agama

"Tantangan ini harus diantisipasi, karena terkait amanah konstitusi yang mengharuskan semua komponen bangsa menegakkan Pancasila secara konsisten," katanya.

Dia mengingatkan pada Tahun 2024, Bandung akan melaksanakan pesta demokrasi, karena potensi konflik, gangguan keamanan dan ketertiban, dan ancaman lainnya terhadap kehidupan masyarakat cenderung meningkat.

"Meski potensi ancaman itu relatif kecil di Kota Bandung, kita harus tetap awas dan antisipatif. Yakni dengan menguatkan karakter masyarakat yang tangguh, cerdas, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila," katanya.

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023