Pemerintah Kota Bandung mulai mengoperasikan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Grey Cikapundung Kolot Arena 4 di Taman Ciko, Jalan Babakan Jati, Rabu, guna mengatasi defisit air di Kota Bandung.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Eric M Attauriq, di Bandung, Rabu, menyebutkan bahwa kehadiran IPAL Grey Ciko merupakan salah satu upaya pengelolaan air di Kota Bandung sebagai satu solusi konkret dengan memanfaatkan sumber air alternatif dari pemakaian rumah tangga.
"Air limbah yang berasal dari aktivitas domestik, seperti cuci piring dan air mandi yang dapat didaur ulang. Hasil olahannya mampu dimanfaatkan untuk keperluan non-portable seperti menyiram tanaman, menyiram toilet, mencuci kendaraan, dan kebutuhan luar ruang lainnya," kata Eric.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi menjelaskan bahwa secara teknis pada IPAL ini nantinya air limbah domestik akan diolah melalui reaktor.
"Kemudian hasil olahannya bisa digunakan untuk kebutuhan outdoor," ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa IPAL Grey Ciko Arena empat memiliki luas 33 meter persegi dan telah ditanami beberapa tanaman, di antaranya 50 tanaman pelindung.
"Selain itu, juga dibangun ruang terbuka hijau yang bisa dinikmati oleh masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Agus Gunawan menyampaikan apresiasi atas kehadiran IPAL Grey Ciko Arena 4.
"Saya berharap hadirnya kawasan ini dapat mengurangi pencemaran air sungai yang berasal dari air limbah yang berasal dari rumah tangga," ucapnya.
Agus juga mengajak seluruh masyarakat agar dapat menjaga fasilitas ini sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan.
"Mari kita sama-sama nikmati dan jaga fasilitas ini," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Bandung operasikan IPAL Cikapundung untuk atasi defisit air
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Eric M Attauriq, di Bandung, Rabu, menyebutkan bahwa kehadiran IPAL Grey Ciko merupakan salah satu upaya pengelolaan air di Kota Bandung sebagai satu solusi konkret dengan memanfaatkan sumber air alternatif dari pemakaian rumah tangga.
"Air limbah yang berasal dari aktivitas domestik, seperti cuci piring dan air mandi yang dapat didaur ulang. Hasil olahannya mampu dimanfaatkan untuk keperluan non-portable seperti menyiram tanaman, menyiram toilet, mencuci kendaraan, dan kebutuhan luar ruang lainnya," kata Eric.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi menjelaskan bahwa secara teknis pada IPAL ini nantinya air limbah domestik akan diolah melalui reaktor.
"Kemudian hasil olahannya bisa digunakan untuk kebutuhan outdoor," ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa IPAL Grey Ciko Arena empat memiliki luas 33 meter persegi dan telah ditanami beberapa tanaman, di antaranya 50 tanaman pelindung.
"Selain itu, juga dibangun ruang terbuka hijau yang bisa dinikmati oleh masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Agus Gunawan menyampaikan apresiasi atas kehadiran IPAL Grey Ciko Arena 4.
"Saya berharap hadirnya kawasan ini dapat mengurangi pencemaran air sungai yang berasal dari air limbah yang berasal dari rumah tangga," ucapnya.
Agus juga mengajak seluruh masyarakat agar dapat menjaga fasilitas ini sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan.
"Mari kita sama-sama nikmati dan jaga fasilitas ini," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Bandung operasikan IPAL Cikapundung untuk atasi defisit air
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023