Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Barat berupaya menjaga dan melanjutkan tren positif pendapatan daerah pada 2023 seperti yang sudah dicapai pada 2022 sesuai arahan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil.
 
Realisasi pendapatan tahun 2022 melebihi target hingga 104 persen, yakni Rp32,7 triliun dengan kontribusi terbesar dari Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak atas Penggunaan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), ditambah Pajak Air dan Pajak Rokok yang mengalami kenaikan.
 
"Kami siap menjalankan instruksi Pak Gubernur yang ingin pendapatan melampaui target," kata Kepala Bapenda Jawa Barat, Dedi Taufik, seusai pembukaan Forum Bapenda bertajuk "Smart Tax for Smart People" di Kota Bandung, Selasa.
 
Dedi Taufik menegaskan pihaknya siap dengan instruksi Ridwan Kamil mengenai kenaikan pendapatan hingga mempermudah pelayanan bagi wajib pajak.
 
Pada Forum Bapenda Jawa Barat juga akan dibahas mengenai strategi mengenai hal tersebut.
 
“Smart tax for smart people ini ini upaya memberikan sebuah layanan ya customer statisfaction atau kepuasan konsumen ini paling utama,” kata dia.
 
Dia menuturkan program relaksasi pajak dan kebijakan yang meringankan tetap akan dihadirkan pada tahun 2023 ini.
 
Tetapi kemungkinan besar ada pula sisi sanksi, seperti penghapusan nomor kendaraan sesuai Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 pasal 74 tentang Penghapusan Data Registrasi Kendaraan Bermotor bagi Penunggak Pajak Dua tahun setelah masa berlaku STNK
 
Hal lainnya adalah mencari solusi agar pendapatan melebihi target yakni memperkuat sisi intensifikasi dan ekstensifikasi dan semua digali dalam forum Bapenda tersebut.
 
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengapresiasi inovasi layanan yang sudah berjalan dengan memanfaatkan teknologi digital di lingkungan Bapenda Jawa Barat.
 
Gubernur Ridwan Kamil mengatakan penggunaan pajak terus dimaksimalkan untuk membangun fasilitas publik hingga pemanfaatan untuk kegiatan sosial atau kesehatan.
 
Hal tersebut beririsan dengan banyak perbaikan di berbagai sektor, seperti pertumbuhan ekonomi membaik, desa tertinggal sudah nol dan lain sebagainya.
 
“Hingga bulan ini, sudah ada 500 penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pertumbuhan ekonomi tertinggi ada di jabar, 5,45 persen pada tahun lalu, kemiskinan turun," kata dia
 
"Dari uang pajak, hanya jabar yang ngasih dana desa. Rp700 miliar ke desa tiap tahun. Rp3,5 triliun (lima tahun) yang dimanfaatkan membuat desa digital, melatih orang memanfaatkan smart device,” lanjut dia.
 
Ia berpesan kepada seluruh ASN Bapenda Jawa Barat agar bekerja keras dan sampaikan bahwa hasil pajak menjadikan Provinsi Jawa Barat menjadi terbaik.
 
"Semua saya spending dengan smart. Kita sudah lewati pandemi, disrupsi, sekarang kita kerja. Saya kira itu semangat dari saya. Selamat memaksimalkan kinerja,” kata dia.
 
Ridwan Kamil juga meminta layanan digital terus digalakkan untuk memudahkan wajib pajak.
 
Di sisi lain, ia meminta tren positif pendapatan bisa terus dipertahankan hingga bisa melebihi target.
 
“Kalau target sudah ditentukan tapi kami selalu push Bapenda jangan sesuai atau sama dengan APBD yang diketok palu, karena ekonomi lagi bagus maka pendapatan harusnya naik saya dorong pendapatan melebihi dari yang sudah disepakati secara politis,” kata dia.
 
 
 
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023