Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil meminta kepada pemerintah daerah untuk memanfaatkan dana tidak terduga (DTT) untuk mengendalikan harga kebutuhan maupun inflasi, dengan cara subsidi transportasi barang.
"Ada dana tidak terduga (DTT) itu boleh digunakan untuk subsidi transportasi barang," kata Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil di Cirebon, Rabu, saat melakukan kunjungan kerja di Pasar Pasalaran, Kabupaten Cirebon.
Baca juga: Gubernur sebut Jabar tak perlu beras impor
Kang Emil mengatakan setelah melakukan kunjungan ke pasar, terpantau untuk harga kebutuhan memang ada yang mengalami kenaikan dan bahkan mengalami penurunan.
Menurutnya untuk harga bawang merah saat ini mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya Rp30 ribu menjadi Rp36 ribu per kilogram, sementara harga daging ayam mengalami penurunan, dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp26 ribu.
"Saya monitor yang naik itu bawang merah, buah impor, dan lain stabil, ayam bahkan turun, biasanya di atas Rp30 ribu sekarang hanya Rp26 ribu," tuturnya.
Kang Emil menambahkan di Kabupaten Cirebon, saat ini memang cukup terkendali, bahkan inflasi di daerah itu diangka 4,8 sehingga, masih dalam kategori baik, sebab ada beberapa daerah lain yang lebih tinggi.
Untuk itu lanjut Kang Emil, daerah yang mengalami inflasi juga diperbolehkan menggunakan DTT guna mengintervensi kenaikan harga.
Baca juga: Gubernur Jabar apresiasi Komunitas "Tangan di Atas" kembangkan wirausaha
Menurutnya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan daerah untuk mengendalikan harga bahan pokok di pasaran, di antaranya yaitu dengan melakukan operasi pasar, memperbaharui harga, meminta polisi untuk menindak, dan lain sebagainya.
"Naik turun itu biasa, tapi jangan berlebihan prosentasenya. Ada sembilan cara untuk mengantisipasi kenaikan harga, di antaranya dengan operasi pasar, meng-update harga, mengintervensi biaya trasportasi, polisi menindak penimbun dan lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Ada dana tidak terduga (DTT) itu boleh digunakan untuk subsidi transportasi barang," kata Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil di Cirebon, Rabu, saat melakukan kunjungan kerja di Pasar Pasalaran, Kabupaten Cirebon.
Baca juga: Gubernur sebut Jabar tak perlu beras impor
Kang Emil mengatakan setelah melakukan kunjungan ke pasar, terpantau untuk harga kebutuhan memang ada yang mengalami kenaikan dan bahkan mengalami penurunan.
Menurutnya untuk harga bawang merah saat ini mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya Rp30 ribu menjadi Rp36 ribu per kilogram, sementara harga daging ayam mengalami penurunan, dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp26 ribu.
"Saya monitor yang naik itu bawang merah, buah impor, dan lain stabil, ayam bahkan turun, biasanya di atas Rp30 ribu sekarang hanya Rp26 ribu," tuturnya.
Kang Emil menambahkan di Kabupaten Cirebon, saat ini memang cukup terkendali, bahkan inflasi di daerah itu diangka 4,8 sehingga, masih dalam kategori baik, sebab ada beberapa daerah lain yang lebih tinggi.
Untuk itu lanjut Kang Emil, daerah yang mengalami inflasi juga diperbolehkan menggunakan DTT guna mengintervensi kenaikan harga.
Baca juga: Gubernur Jabar apresiasi Komunitas "Tangan di Atas" kembangkan wirausaha
Menurutnya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan daerah untuk mengendalikan harga bahan pokok di pasaran, di antaranya yaitu dengan melakukan operasi pasar, memperbaharui harga, meminta polisi untuk menindak, dan lain sebagainya.
"Naik turun itu biasa, tapi jangan berlebihan prosentasenya. Ada sembilan cara untuk mengantisipasi kenaikan harga, di antaranya dengan operasi pasar, meng-update harga, mengintervensi biaya trasportasi, polisi menindak penimbun dan lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023