Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, meminta bidan di desa-desa untuk ikut mengatasi gagal tumbuh dengan memberikan edukasi dan pelayanan kepada masyarakat di sekitarnya.
"Kami meminta bidan di desa melalui Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cirebon, agar bisa ikut mengatasi stunting atau gagal tumbuh," kata Bupati Cirebon Imron di Cirebon, Kamis.
Imron mengatakan seluruh bidan harus menjadi pelopor, sekaligus ibu asuh, agar nantinya angka gagal tumbuh di Kabupaten Cirebon yang masih cukup tinggi saat ini dapat ditekan dan diturunkan.
Karena jika seorang anak terkena stunting, bukan hanya dampaknya dirasakan oleh dirinya saja, tapi juga membebani keluarga dan pemerintah.
Imron berharap kepada para bidan, untuk bisa secara maksimal memberikan edukasi kepada ibu hamil, ataupun yang baru menikah, terkait pencegahan gagal tumbuh.
"Selain itu nantinya penderita gagal tumbuh akan sulit bersaing, dan menjadi beban pemerintah. Untuk itu perlu adanya peran bersama dalam menanganinya," tuturnya.
Sementara itu, Ketua IBI Cirebon Surtinah menuturkan, bahwa bidan merupakan garda terdepan dalam penanganan gagal tumbuh. Pihaknya juga sudah meminta kepada seluruh bidan, untuk melakukan pendampingan terhadap bayi baru lahir, minimal 1.000 hari pertama kehidupan.
Menurut Surtinah, bidan di seluruh Kabupaten Cirebon, sudah berperan aktif dalam penanganan gagal tumbuh, bahkan pihaknya mengklaim, bahwa angka gagal tumbuh, sudah mengalami penurunan.
Surtinah juga berharap, dengan adanya pendampingan terhadap ibu hamil dan bayi yang baru lahir oleh para bidan, maka angka gagal tumbuh bisa terus ditekan.
"Sehingga nantinya, bisa menghasilkan penerus bangsa yang berkualitas," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kami meminta bidan di desa melalui Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cirebon, agar bisa ikut mengatasi stunting atau gagal tumbuh," kata Bupati Cirebon Imron di Cirebon, Kamis.
Imron mengatakan seluruh bidan harus menjadi pelopor, sekaligus ibu asuh, agar nantinya angka gagal tumbuh di Kabupaten Cirebon yang masih cukup tinggi saat ini dapat ditekan dan diturunkan.
Karena jika seorang anak terkena stunting, bukan hanya dampaknya dirasakan oleh dirinya saja, tapi juga membebani keluarga dan pemerintah.
Imron berharap kepada para bidan, untuk bisa secara maksimal memberikan edukasi kepada ibu hamil, ataupun yang baru menikah, terkait pencegahan gagal tumbuh.
"Selain itu nantinya penderita gagal tumbuh akan sulit bersaing, dan menjadi beban pemerintah. Untuk itu perlu adanya peran bersama dalam menanganinya," tuturnya.
Sementara itu, Ketua IBI Cirebon Surtinah menuturkan, bahwa bidan merupakan garda terdepan dalam penanganan gagal tumbuh. Pihaknya juga sudah meminta kepada seluruh bidan, untuk melakukan pendampingan terhadap bayi baru lahir, minimal 1.000 hari pertama kehidupan.
Menurut Surtinah, bidan di seluruh Kabupaten Cirebon, sudah berperan aktif dalam penanganan gagal tumbuh, bahkan pihaknya mengklaim, bahwa angka gagal tumbuh, sudah mengalami penurunan.
Surtinah juga berharap, dengan adanya pendampingan terhadap ibu hamil dan bayi yang baru lahir oleh para bidan, maka angka gagal tumbuh bisa terus ditekan.
"Sehingga nantinya, bisa menghasilkan penerus bangsa yang berkualitas," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022