Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat menjamin akan menyampaikan aspirasi mahasiswa yang telah disampaikan dalam aksi yang digelar pada Kamis, ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ahmad Ruhiyat mengatakan dirinya telah berdialog dengan para mahasiswa. Menurutnya para mahasiswa yang melakukan aksi di depan Kantor DPRD Jawa Barat itu menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah pusat.
"Saya nggak akan menunggu besok, sekarang dibuat yang saya tandatangani agar dibuatkan nomor surat resmi, dan disampaikan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani," kata Ahmad di Kantor DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Adapun tuntutan dari para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Se-Bandung Raya itu mulai dari menolak adanya isu perpanjangan jabatan presiden atau penundaan pemilu. Dan menolak pembangunan ibu kota negara di tengah adanya sejumlah krisis.
Kemudian pada mahasiswa juga meminta pemerintah melakukan stabilisasi harga bahan pokok seperti minyak goreng, dan menjamin atas ketersediaannya. Lalu mereka juga meminta untuk membatalkan kenaikan pajak pertambahan nilai, dan meminta pemerintah mengembalikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Para mahasiswa itu melakukan aksi sejak pukul 15.00 WIB di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro. Namun hingga pukul 18.00 WIB mereka tetap bertahan dan menutup ruas jalan di depan kantor legislator itu.
Lalu pada pukul 19.00 WIB, sejumlah legislator termasuk Ahmad Ruhiyat mendatangi para mahasiswa tersebut untuk berdialog. Setelah berdialog, Ahmad dan legislator lainnya masuk ke kantor untuk membuat surat yang akan membawa aspirasi mahasiswa tersebut.
Setelah itu, para mahasiswa membubarkan diri ke tempatnya masing-masing. Kemudian Jalan Diponegoro kembali bisa dilalui oleh kendaraan setelah sebelumnya tertutup karena adanya aksi unjuk rasa.
"Saya apresiasi mahasiswa di Jawa Barat ini khususnya dari Bandung yang tetap tertib saat menyampaikan aspirasinya sehingga situasi tetap kondusif," kata Ahmad.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ahmad Ruhiyat mengatakan dirinya telah berdialog dengan para mahasiswa. Menurutnya para mahasiswa yang melakukan aksi di depan Kantor DPRD Jawa Barat itu menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah pusat.
"Saya nggak akan menunggu besok, sekarang dibuat yang saya tandatangani agar dibuatkan nomor surat resmi, dan disampaikan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani," kata Ahmad di Kantor DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Adapun tuntutan dari para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Se-Bandung Raya itu mulai dari menolak adanya isu perpanjangan jabatan presiden atau penundaan pemilu. Dan menolak pembangunan ibu kota negara di tengah adanya sejumlah krisis.
Kemudian pada mahasiswa juga meminta pemerintah melakukan stabilisasi harga bahan pokok seperti minyak goreng, dan menjamin atas ketersediaannya. Lalu mereka juga meminta untuk membatalkan kenaikan pajak pertambahan nilai, dan meminta pemerintah mengembalikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Para mahasiswa itu melakukan aksi sejak pukul 15.00 WIB di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro. Namun hingga pukul 18.00 WIB mereka tetap bertahan dan menutup ruas jalan di depan kantor legislator itu.
Lalu pada pukul 19.00 WIB, sejumlah legislator termasuk Ahmad Ruhiyat mendatangi para mahasiswa tersebut untuk berdialog. Setelah berdialog, Ahmad dan legislator lainnya masuk ke kantor untuk membuat surat yang akan membawa aspirasi mahasiswa tersebut.
Setelah itu, para mahasiswa membubarkan diri ke tempatnya masing-masing. Kemudian Jalan Diponegoro kembali bisa dilalui oleh kendaraan setelah sebelumnya tertutup karena adanya aksi unjuk rasa.
"Saya apresiasi mahasiswa di Jawa Barat ini khususnya dari Bandung yang tetap tertib saat menyampaikan aspirasinya sehingga situasi tetap kondusif," kata Ahmad.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022