Petugas gabungan dari pemerintah daerah dan Kepolisian Resor Tasikmalaya, Jawa Barat memantau ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional di daerah itu untuk mengantisipasi penimbunan barang yang dapat merugikan masyarakat.

"Kami tentu akan melakukan pengawasan yang ketat," kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono di Tasikmalaya, Kamis (30/12).

Baca juga: Pemkot Tasikmalaya dorong pasar tradisional untuk menuju pasar daring

Polres Tasikmalaya telah menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan pengawasan, mulai dari pendistribusian hingga ketersediaan kebutuhan pangan pokok masyarakat.

Ia memastikan tidak akan ada penimbunan barang kebutuhan pokok masyarakat. Jika hal itu terjadi di lapangan akan dilakukan tindakan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Kalau ada yang nakal-nakal dan terbukti ada permainan yang merugikan masyarakat, kami akan tindak," kata dia.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui dinas terkait juga telah melakukan inspeksi untuk memastikan ketersediaan barang pokok, termasuk mengecek langsung harga jual barang di pasaran yang dilaporkan ada kenaikan pada akhir tahun.

Baca juga: Pemkot Tasikmalaya periksa bahan makanan di pasar

Kepala Dinas UMKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tasikmalaya Iwan Ridwan menyatakan hasil inspeksi di Pasar Singaparna diketahui barang pokok tersedia aman.

Namun, kata dia, ada beberapa komoditas yang dilaporkan pedagang terjadi kenaikan harga, salah satunya cabai rawit, bahkan ditemukan ada harga jual barang yang berbeda-beda padahal masih dalam satu blok pasar.

"Kami temukan ada perbedaan harga jual kebutuhan yang sama di pasar yang sama," katanya.
Ia menyebutkan harga jual cabai rawit berbeda-beda, ada yang menjual Rp80 ribu, Rp90 ribu, dan Rp100 ribu dalam satu lingkungan pasar yang sama.

Temuan itu, menurut dia, diduga karena adanya permainan dari distributor maupun pedagang yang nakal untuk mendapatkan keuntungan lebih besar di tengah masa pergantian tahun.

"Ternyata ditelusuri karena dari luar barangnya, distributornya, jadi ada persaingan harga, kami kan upayakan komoditas lokal nantinya yang dijual di pasar tradisional," katanya.

Baca juga: Penjualan di Pasar rakyat Tasikmalaya naik empat kali berkat e-commerce

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021