Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menjalin kolaborasi dengan perusahaan aplikasi Tokopedia dan Bank Indonesia Tasikmalaya untuk mendorong pasar tradisional Cikurubuk menuju go-online atau pasar daring dengan menggunakan aplikasi, sehingga memudahkan pedagang maupun pembeli dalam bertransaksi.
"Upaya kolaborasi dengan berbagai pihak ini diharapkan dapat membantu para pedagang mempertahankan usaha sekaligus memulihkan perekonomian daerah," kata Kepala Sub Bagian Produksi dan Industri Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Tasikmalaya sekaligus Tim Teknis Pasar Cikurubuk Online, Ramdhan di Tasikmalaya, Rabu.
Ia menuturkan, Pemkot Tasikmalaya bersama BI Tasikmalaya dan Tokopedia berupaya menerapkan sistem digitalisasi di pasar tradisional, salah satunya pasar terbesar di Kota Tasikmalaya yakni Pasar Cikurubuk.
Program pasar daring itu, kata dia, berawal dari kondisi pedagang di Pasar Cikurubuk yang terjadi penurunan omzet hingga 50 persen dampak wabah COVID-19 yang melanda Indonesia, khususnya Tasikmalaya.
"Sejak awal pandemi, hampir semua pedagang di Pasar Cikurubuk mengalami penurunan omzet hingga 50 persen," katanya.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya tetap membangun di tengah pandemi COVID-19
Kondisi seperti itu, kata Ramdhan, membuat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya bersama Tokopedia dan BI meluncurkan Pasar Cikurubuk Online untuk menghadirkan inovasi pada pasar tradisional lewat teknologi.
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni, menyatakan, program Pasar Cikurubuk Online akan membangun pelaku usaha di pasar tradisional lebih maju dan memberi keuntungan.
Ia menyampaikan, proses digitalisasi Pasar Cikurubuk mulai dilakukan sejak April 2020 yang hasilnya mendapat respon positif dari masyarakat, tercatat pada Oktober 2020 tingkat penjualannya di Tokopedia mencapai lebih dari 18 ribu produk.
Cukup tingginya antusias masyarakat berbelanja di pasar tradisional secara daring, kata dia, maka Pasar Cikurubuk Online menambah jam operasional pelayanannya dari lima hari menjadi tujuh hari.
"Inisiatif Pasar Cikurubuk Online ini bisa membantu lebih banyak pelaku usaha di Indonesia, khususnya UMKM yang berdagang di pasar tradisional bisa beradaptasi di tengah pandemi, demi menjaga usahanya tetap berjalan dan lebih jauh lagi, berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia," katanya.
Baca juga: Program Pemkot Tasikmalaya tetap berjalan meski wali kota ditahan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Upaya kolaborasi dengan berbagai pihak ini diharapkan dapat membantu para pedagang mempertahankan usaha sekaligus memulihkan perekonomian daerah," kata Kepala Sub Bagian Produksi dan Industri Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Tasikmalaya sekaligus Tim Teknis Pasar Cikurubuk Online, Ramdhan di Tasikmalaya, Rabu.
Ia menuturkan, Pemkot Tasikmalaya bersama BI Tasikmalaya dan Tokopedia berupaya menerapkan sistem digitalisasi di pasar tradisional, salah satunya pasar terbesar di Kota Tasikmalaya yakni Pasar Cikurubuk.
Program pasar daring itu, kata dia, berawal dari kondisi pedagang di Pasar Cikurubuk yang terjadi penurunan omzet hingga 50 persen dampak wabah COVID-19 yang melanda Indonesia, khususnya Tasikmalaya.
"Sejak awal pandemi, hampir semua pedagang di Pasar Cikurubuk mengalami penurunan omzet hingga 50 persen," katanya.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya tetap membangun di tengah pandemi COVID-19
Kondisi seperti itu, kata Ramdhan, membuat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya bersama Tokopedia dan BI meluncurkan Pasar Cikurubuk Online untuk menghadirkan inovasi pada pasar tradisional lewat teknologi.
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni, menyatakan, program Pasar Cikurubuk Online akan membangun pelaku usaha di pasar tradisional lebih maju dan memberi keuntungan.
Ia menyampaikan, proses digitalisasi Pasar Cikurubuk mulai dilakukan sejak April 2020 yang hasilnya mendapat respon positif dari masyarakat, tercatat pada Oktober 2020 tingkat penjualannya di Tokopedia mencapai lebih dari 18 ribu produk.
Cukup tingginya antusias masyarakat berbelanja di pasar tradisional secara daring, kata dia, maka Pasar Cikurubuk Online menambah jam operasional pelayanannya dari lima hari menjadi tujuh hari.
"Inisiatif Pasar Cikurubuk Online ini bisa membantu lebih banyak pelaku usaha di Indonesia, khususnya UMKM yang berdagang di pasar tradisional bisa beradaptasi di tengah pandemi, demi menjaga usahanya tetap berjalan dan lebih jauh lagi, berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia," katanya.
Baca juga: Program Pemkot Tasikmalaya tetap berjalan meski wali kota ditahan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020