Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, kirim petugas dan relawan untuk memantau titik rawan bencana alam longsor dan pergerakan tanah di sejumlah kecamatan, setelah Cianjur sempat diguncang gempa 3,0 magnitudo.
Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Labis di Cianjur Senin, mengatakan gempa dangkal yang diakibatkan aktivitas sesar lokal tersebut berpusat di 6.99 lintas selatan dan dan 107.16 bujur timur atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 kilometer tenggara Cianjur, dengan kedalaman 5 kilometer.
Baca juga: Satu keluarga di Cianjur selamat meski tertimbun longsor
"Meski tidak terlalu besar guncangannya di sejumlah kecamatan seperti Cibeber, namun cukup membuat panik warga. Kami masih melakukan pendataan dan pengawasan terkait dampak dari gempa yang terjadi. Hingga sore belum ada laporan kerusakan atau dampak gempa lainnya," katanya.
Petugas bersama Relawan Tangguh Bencana (Retana) masih melakukan pengawasan dan pendataan di lapangan terkait gempa yang terjadi selama beberapa detik tersebut, karena getaran yang cukup keras dirasakan di Kecamatan Cibeber yang masuk dalam wilayah rawan bencana longsor dan pergerakan tanah.
Pihaknya juga menyiagakan seluruh relawan di masing-masing kecamatan dan desa, untuk memantau dampak gempa. Meski hingga petang, belum ada laporan kerusakan rumah atau bangunan serta bencana alam longsor dan pergerakan tanah yang terjadi.
"Kami mengimbau warga di wilayah rawan bencana di seluruh Cianjur, segera melapor jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana, serta segera mengungsi jika meligat tanda alam, terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lebih dari 2 jam," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur siagakan alat berat di jalur jalan rawan longsor
Pihaknya juga mengimbau pengguna jalan, mulai dari jalur utama, protokol hingga jalan antar kecamatan dan desa, untuk ekstra hati-hati dan waspada saat melintas di jalur rawan bencana, mulai dari utara, timur dan selatan Cianjur, terutama saat hujan turun.
"Jalur utama hingga jalan penghubung antar kecamatan dan desa, sebagian besar rawan bencana alam longsor, banjir dan pohon tumbang. Jangan berhenti di bawah pohon besar berusia tua karena rawan tumbang, pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan laik jalan," katanya.
Baca juga: Belasan rumah warga di Cianjur rusak akibat angin puting beliung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Labis di Cianjur Senin, mengatakan gempa dangkal yang diakibatkan aktivitas sesar lokal tersebut berpusat di 6.99 lintas selatan dan dan 107.16 bujur timur atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 kilometer tenggara Cianjur, dengan kedalaman 5 kilometer.
Baca juga: Satu keluarga di Cianjur selamat meski tertimbun longsor
"Meski tidak terlalu besar guncangannya di sejumlah kecamatan seperti Cibeber, namun cukup membuat panik warga. Kami masih melakukan pendataan dan pengawasan terkait dampak dari gempa yang terjadi. Hingga sore belum ada laporan kerusakan atau dampak gempa lainnya," katanya.
Petugas bersama Relawan Tangguh Bencana (Retana) masih melakukan pengawasan dan pendataan di lapangan terkait gempa yang terjadi selama beberapa detik tersebut, karena getaran yang cukup keras dirasakan di Kecamatan Cibeber yang masuk dalam wilayah rawan bencana longsor dan pergerakan tanah.
Pihaknya juga menyiagakan seluruh relawan di masing-masing kecamatan dan desa, untuk memantau dampak gempa. Meski hingga petang, belum ada laporan kerusakan rumah atau bangunan serta bencana alam longsor dan pergerakan tanah yang terjadi.
"Kami mengimbau warga di wilayah rawan bencana di seluruh Cianjur, segera melapor jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana, serta segera mengungsi jika meligat tanda alam, terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lebih dari 2 jam," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur siagakan alat berat di jalur jalan rawan longsor
Pihaknya juga mengimbau pengguna jalan, mulai dari jalur utama, protokol hingga jalan antar kecamatan dan desa, untuk ekstra hati-hati dan waspada saat melintas di jalur rawan bencana, mulai dari utara, timur dan selatan Cianjur, terutama saat hujan turun.
"Jalur utama hingga jalan penghubung antar kecamatan dan desa, sebagian besar rawan bencana alam longsor, banjir dan pohon tumbang. Jangan berhenti di bawah pohon besar berusia tua karena rawan tumbang, pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan laik jalan," katanya.
Baca juga: Belasan rumah warga di Cianjur rusak akibat angin puting beliung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021