Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat menyiapkan anggaran tambahan untuk membantu warga yang terdampak bencana alam yang terjadi pada Selasa (21/06) dan mengakibatkan rumah-rumah dan fasilitas publik rusak.
"Rencananya ada penambahan anggaran biaya tambahan (ABT) Tahun 2021 sebesar Rp77 miliar. Hal ini dilakukan karena sisa anggaran belanja tak terduga (BTT) Kota Depok tahun ini sekitar Rp5 Miliar," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam keterangannya, Jumat.
Saat ini, kata Idris, masih melengkapi data-data rumah dan fasilitas publik yang rusak. Nantinya semua data tersebut akan dirapatkan, mudah-mudahan cepat selesai, sehingga segera ada realisasi bantuan untuk perbaikan.
Idris menyebut untuk perbaikan kerusakan akibat bencana alam tersebut, harus menunggu ABT 2021. Namun, pihaknya akan menginventarisasi fasilitas yang harus diperbaiki terlebih dahulu.
"Ada yang sifatnya ditunda dan darurat. Misalnya, fasilitas publik yang rusak, seperti pohon dan pagar, itu bisa ditunda. Tapi, kalau rumah warga harus cepat dibantu karena tempat berteduh mereka," katanya.
Mohammad Idris mengungkapkan kondisi Kota Depok pasca diterjang hujan deras dan angin kencang masih terkendali. Ia mengimbau seluruh pihak yang terdampak agar tabah dan sabar dalam menghadapi musibah yang terjadi.
"Ini merupakan cobaan, di dalam kehidupan akan selalu ada. Apalagi, kita belum selesai menghadapi pandemi, namun sudah ada bencana. Maka dari itu, kita harus sabar dan bersiap," katanya.
Baca juga: Satpol PP Kota Depok razia di Kawasan Tanpa Rokok
Baca juga: Polres Metro Depok gelar operasi Patuh Jaya 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Rencananya ada penambahan anggaran biaya tambahan (ABT) Tahun 2021 sebesar Rp77 miliar. Hal ini dilakukan karena sisa anggaran belanja tak terduga (BTT) Kota Depok tahun ini sekitar Rp5 Miliar," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam keterangannya, Jumat.
Saat ini, kata Idris, masih melengkapi data-data rumah dan fasilitas publik yang rusak. Nantinya semua data tersebut akan dirapatkan, mudah-mudahan cepat selesai, sehingga segera ada realisasi bantuan untuk perbaikan.
Idris menyebut untuk perbaikan kerusakan akibat bencana alam tersebut, harus menunggu ABT 2021. Namun, pihaknya akan menginventarisasi fasilitas yang harus diperbaiki terlebih dahulu.
"Ada yang sifatnya ditunda dan darurat. Misalnya, fasilitas publik yang rusak, seperti pohon dan pagar, itu bisa ditunda. Tapi, kalau rumah warga harus cepat dibantu karena tempat berteduh mereka," katanya.
Mohammad Idris mengungkapkan kondisi Kota Depok pasca diterjang hujan deras dan angin kencang masih terkendali. Ia mengimbau seluruh pihak yang terdampak agar tabah dan sabar dalam menghadapi musibah yang terjadi.
"Ini merupakan cobaan, di dalam kehidupan akan selalu ada. Apalagi, kita belum selesai menghadapi pandemi, namun sudah ada bencana. Maka dari itu, kita harus sabar dan bersiap," katanya.
Baca juga: Satpol PP Kota Depok razia di Kawasan Tanpa Rokok
Baca juga: Polres Metro Depok gelar operasi Patuh Jaya 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021