Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Balai Pembibitan Ternak Domba dan Kambing di Desa Margawati, Kabupaten Garut ialah kekurangan jumlah kelompok ternak.

"Kita melihat ada permasalahan dalam hal pemberdayaan ataupun pemanfaatan hasil bibit domba ke masyarakat dirasa kurang (jumlah kelompok ternaknya)," kata Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat Faizal Hafan Farid ketika dihubungi melalui telepon, Selasa.

Faizal menuturkan beberapa waktu lalu pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Balai Pembibitan Ternak Domba dan Kambing di Desa Margawati, Kabupaten Garut.

Walaupun dalam masa pandemi, kinerja balai tersebut tetap konsisten sehingga Komisi II DPRD Jabar mengapresiasi kinerja balai tersebut yang telah tetap menunjukkan hasil konsisten dalam hal pembibitan serta pengembangan untuk menjaga domba asli Kabupaten Garut.

"Kami mengapresiasi bahwa mereka memiliki kinerja yang bagus. Ini artinya tetap konsisten untuk kaitan dengan masalah pembibitan dan juga menjaga domba asli garut dan mengembang biakan dan penyaluran kepada masyarakat," kata dia.

Menurut Faizal saat ini baru ada 12 kelompok ternak di sembilan kabupaten/ kota se-Jabar sedangkan wilayah Jawa Barat mempunyai 27 kabupaten/ Kota.

"Di tahun 2021 ini hanya 12 kelompok ternak di sembilan kabupaten Kota, padahal Jabar itu ada kabupaten kota. Kita minta untuk ditingkatkan pada konteks jumlah yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat," kata Faizal.

Faizal mengatakan meskipun di masa pandemi COVID-19 yang berdampak pada pendapatan yang menurun, balai tersebut tetap memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai dengan target yang ditetapkan bahkan di atas Rp400 juta dan itu stabil dalam tiga tahun terakhir.

“Bahwa ketahanan pangan memang terbukti kegiatan usaha atau kegiatan dinas yang tetap konsisten meskipun di masa pandemi. Di mana pendapatan orang-orang menurun, tetapi untuk UPTD disini konsisten dengan memberikan kontribusi PAD di atas 400 juta, jadi seama tiga tahun terakhir tidak ada masalah," kata dia.

Pihaknya berharap ke depannya 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dapat terdistribusi bantuan bibit hewan untuk para kelompok ternak karena hal tersebut akan berdampak pada PAD dari balai untuk penambahan anggaran daerah.

"Masalah anggaran balai ini minta ada penambahan, khususnya untuk pakan konsentrat agar kebutuhan gizi bagi hewan ternak dapat terpenuhi. Diminta sekitar Rp190 juta dan mereka menginginkan ada anggaran khusus untuk pakan hewan. Dibutuhkan anggaran Rp6 miliar untuk memenuhi semua kebutuhan hewan ternak," kata dia.

Baca juga: Kemenkumham dirikan tempat pelatihan ternak ayam bagi warga binaan Lapas Garut

Baca juga: Pemkab Garut manfaatkan eceng gondok di Sungai Cimanuk untuk pakan ternak dan kerajinan

Baca juga: Domba Garut Diperiksa Kesehatannya di Posyandu Ternak

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021