Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat terus mendorong dunia usaha maupun pihak lain untuk melakukan perluasan lapangan kerja agar banyak masyarakat mendapatkan penghasilan untuk mengatasi masalah kemiskinan yang selama ini masih menjadi perhatian pemerintah daerah.
"Tentu saja harapannya kemiskinan itu dapat didekati dengan berbagai variabel tadi, bagaimana kita meningkatkan pendapatan masyarakat, perluasan kesempatan kerja, dan tentu saja peran-peran ini juga bisa dilakukan oleh dunia usaha," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Garut Agus Ismail saat acara Workshop Strategi Kolaborasi Membangun Garut di Hotel Harmoni, Kabupaten Garut, Rabu.
Ia menuturkan kegiatan lokakarya yang dihadiri akademisi, dunia usaha, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Garut dapat menyelaraskan atau berkolaborasi untuk membangun Kabupaten Garut yang lebih maju dan sejahtera masyarakatnya.
Ia berharap seluruh pemangku kebijakan termasuk dunia usaha, akademisi, BUMN/BUMD dapat bersama-sama mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Garut.
"Termasuk juga oleh dunia pendidikan, bagaimana kemudian pendidikan bisa berkontribusi dengan penyiapan sumber daya yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan daripada dunia usaha," kata Agus.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyampaikan untuk membangun Kabupaten Garut tidak bisa dilakukan oleh satu pihak, tetapi perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak yang bergerak bersama dan terkoordinasi.
"Kita sangat membutuhkan kolaborasi ini dalam membangun Garut, membangun Garut itu tidak bisa oleh satu orang, sekelompok orang, sekelompok masyarakat, tapi oleh seluruh potensi-potensi yang ada harus bersatu," katanya.
Ia berharap acara lokakarya tersebut mampu meningkatkan kolaborasi dari berbagai pihak, sehingga semuanya bergerak untuk membangun Garut menjadi lebih baik lagi.
"Jangan saling membiarkan, dan juga membangun empati, simpati terhadap kondisi yang kita hadapi sekarang sehingga semuanya bergerak untuk membangun Garut," kata Helmi.
Rektor Universitas Garut Abdusy Syakur Amin yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, pihaknya menyambut acara yang digelar Pemkab Garut untuk menyelesaikan permasalahan yang saat ini dihadapi semakin rumit, dan juga dinamis, sehingga diperlukan kolaborasi dengan berbagai institusi.
"Bagaimana kita melakukan 'government' yang kolaboratif, artinya melibatkan semua pihak yang terkait, karena ini kita sering juga mengenal istilah Pentahelix, di mana ada akademisi, ada pelaku usaha, kemudian juga ada birokrat, ada masyarakat dan media massa," katanya.
Baca juga: Bupati Garut : Butuh Gerakan massal untuk mengentaskan Kemiskinan
Baca juga: Bupati : Kabupaten Garut Dihadapkan Masalah Kemiskinan
Baca juga: Warga dan kader PDIP Garut peringati HUT RI dengan bangun rumah keluarga miskin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Tentu saja harapannya kemiskinan itu dapat didekati dengan berbagai variabel tadi, bagaimana kita meningkatkan pendapatan masyarakat, perluasan kesempatan kerja, dan tentu saja peran-peran ini juga bisa dilakukan oleh dunia usaha," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Garut Agus Ismail saat acara Workshop Strategi Kolaborasi Membangun Garut di Hotel Harmoni, Kabupaten Garut, Rabu.
Ia menuturkan kegiatan lokakarya yang dihadiri akademisi, dunia usaha, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Garut dapat menyelaraskan atau berkolaborasi untuk membangun Kabupaten Garut yang lebih maju dan sejahtera masyarakatnya.
Ia berharap seluruh pemangku kebijakan termasuk dunia usaha, akademisi, BUMN/BUMD dapat bersama-sama mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Garut.
"Termasuk juga oleh dunia pendidikan, bagaimana kemudian pendidikan bisa berkontribusi dengan penyiapan sumber daya yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan daripada dunia usaha," kata Agus.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyampaikan untuk membangun Kabupaten Garut tidak bisa dilakukan oleh satu pihak, tetapi perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak yang bergerak bersama dan terkoordinasi.
"Kita sangat membutuhkan kolaborasi ini dalam membangun Garut, membangun Garut itu tidak bisa oleh satu orang, sekelompok orang, sekelompok masyarakat, tapi oleh seluruh potensi-potensi yang ada harus bersatu," katanya.
Ia berharap acara lokakarya tersebut mampu meningkatkan kolaborasi dari berbagai pihak, sehingga semuanya bergerak untuk membangun Garut menjadi lebih baik lagi.
"Jangan saling membiarkan, dan juga membangun empati, simpati terhadap kondisi yang kita hadapi sekarang sehingga semuanya bergerak untuk membangun Garut," kata Helmi.
Rektor Universitas Garut Abdusy Syakur Amin yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, pihaknya menyambut acara yang digelar Pemkab Garut untuk menyelesaikan permasalahan yang saat ini dihadapi semakin rumit, dan juga dinamis, sehingga diperlukan kolaborasi dengan berbagai institusi.
"Bagaimana kita melakukan 'government' yang kolaboratif, artinya melibatkan semua pihak yang terkait, karena ini kita sering juga mengenal istilah Pentahelix, di mana ada akademisi, ada pelaku usaha, kemudian juga ada birokrat, ada masyarakat dan media massa," katanya.
Baca juga: Bupati Garut : Butuh Gerakan massal untuk mengentaskan Kemiskinan
Baca juga: Bupati : Kabupaten Garut Dihadapkan Masalah Kemiskinan
Baca juga: Warga dan kader PDIP Garut peringati HUT RI dengan bangun rumah keluarga miskin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021