PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Jawa Barat melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha atau KPBU di tengah terbatasnya anggaran negara terutama di masa pandemi COVID-19.

Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo menyampaikan bahwa kebutuhan pembiayaan infrastruktur dan terbatasnya APBN memerlukan investasi swasta lewat skema pembiayaan kreatif salah satunya melalui KPBU.

"Melalui skema pembiayaan kreatif KPBU dan berbagai upaya strategis, diharapkan KPBU dapat menjadi opsi bagi pemerintah daerah di Jawa Barat dalam membangun infrastruktur yang diperlukan masyarakat sebagai sarana pemulihan ekonomi Jawa Barat," ujar Topo, panggilan akrabnya, dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Dukungan Kementerian Keuangan disediakan untuk skema KPBU yaitu dengan fasilitas Project Development Facility, skema pembebasan lahan melalui Lembaga Manajamen Aset Negara (LMAN), skema pembiayaan jangka panjang melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), serta penjaminan pemerintah untuk infrastruktur yang dimandatkan kepada PT PII yang diharapkan dapat mendukung bankability proyek dan memberikan kenyamanan untuk investor.

"Peran infrastruktur untuk penanganan pandemi COVID-19 semakin vital salah satunya lewat pengembangan Rumah Sakit Pendidikan oleh Universitas Padjajaran, dan juga infrastruktur jalan tol dalam mempercepat waktu tempuh logistik seperti penyediaan oksigen dari produsen di Jawa Barat dan Jawa Timur menuju ke daerah yang membutuhkan," kata Topo.

Infrastruktur jalan tol yang didukung PT PII seperti Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) memberikan dampak positif meningkatkan aksesibilitas ke kawasan Rebana Jabar Utara dan mempercepat akses warga Bandung ke Bandara Kertajati. Sementara Jalan Tol Jakarta Cikampek Elevated & Japek II Selatan menjadi opsi akses memperlancar arus penumpang dan barang antara Jakarta dan kawasan industri di sepanjang jalan.

Selain itu, PT PII sedang memproses dukungan penjaminan untuk Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap yang akan membuka bottleneck akses menuju Jawa Barat bagian Selatan (Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran dan Cilacap).

"Kerjasama PT PII dengan universitas melalui kegiatan bersama dengan Unpad BUMN Center of Excellence, ITL Trisakti dan University Network for Indonesia Infrastructure Development atau UNIID akan terus didorong untuk membantu Pemerintah Daerah Jawa Barat dan instansi terkait dalam hal peningkatan kapasitas dan pemahaman tentang skema pembiayaan kreatif dan pengembangan potensi proyek infrastruktur daerah," ujar Topo.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, kontribusi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat adalah salah satu yang terbesar di Indonesia. Dalam investasi infrastruktur, Provinsi Jawa Barat sedang membutuhkan 28 proyek rumah sakit baru untuk rasio pelayanan yang lebih baik, 18 proyek sumber daya air, 9 proyek instalasi pengolahan air kawasan, jalan tol 10 dalam pembangunan dan 7 dalam perencanaan, 18 proyek transportasi, 26 proyek energi serta 5 proyek instalasi pengolahan limbah padat.

Menurut Ridwan Kamil, membangun Jawa Barat tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Ia mengatakan terdapat delapan pintu yang harus dikejar yaitu APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN, Pinjaman Daerah, CSR, Obligasi Daerah dan saatt ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mendorong skema KPBU seluas-luasnya seperti di Legok Nangka serta pembangunan rumah sakit dan lain-lainnya serta dana keumatan.

Sampai dengan Agustus 2021, PT PII sendiri telah memberikan penjaminan kepada total 34 proyek yaitu 28 proyek KPBU dan 6 proyek non KPBU. Adapun 28 proyek KPBU terdiri dari enam sektor yaitu proyek sektor jalan yaitu 13 jalan tol dan dua proyek sektor Jalan non tol, empat proyek sektor telekomunikasi, satu proyek sektor ketenagalistrikan, enam proyek sektor air minum, dan dua proyek sektor transportasi.

Sementara itu, enam proyek non KPBU yaitu Proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Proyek Hydropower Program PT PLN (Persero), Proyek PLTP Patuha unit 2 dan Dieng 2, Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi Kalimantan dan Maluku-Papua PT PLN (Persero) dan Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi Sulawesi dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) serta Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi Jawa Timur dan Bali PT PLN (Persero).

Dengan demikian, 33 proyek tersebut memiliki total nilai investasi melebihi Rp334 triliun.

Baca juga: Pembangunan infrastruktur kunci penting peningkatan ekonomi Jawa Barat

Baca juga: Pemkab Cianjur tetap jalankan program pembangunan infrastruktur, ini alasannya

Baca juga: Pemkab Bekasi tetap prioritaskan pembangunan untuk pulihkan perekonomian



 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021