Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Cianjur, Jawa Barat, bersama Cianjur Cycling Society, menggelar aksi donor darah untuk membantu UDD PMI Cianjur menambah stok darah yang kritis selama PPKM.
Ketua PDDI Cianjur dr Dedih Rudiana di Cianjur, Minggu, mengatakan sebagai organisasi yang selama ini membantu sosialisasi terkait pentingnya donor darah, membuat pihaknya merangkul berbagai kelompok pendonor agar dapat membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan labu darah setiap hari.
"Selama PPKM kami berkoordinasi dengan Unit Donor Darah PMI Cianjur, yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan darah selama pembatasan diberlakukan. Sehingga setelah ada kelonggaran, kami merangkul komunitas sepeda untuk menggelar donor darah dalam ruangan, " katanya.
Dalam kegiatan yang digelar di Sekretariat Bersama PDDI dan CCS itu, petugas dapat mengambil 30 labu darah berbagai golongan dari anggota komunitas dan warga sekitar. Sehingga upaya tersebut, ungkap Dedih, akan digelar di tempat lain, dengan melibatkan kelompok pendonor dan berbagai komunitas di Cianjur.
Sementara Wakil Direktur UDD PMI Cianjur, dr Susilawati mengatakan sejak pandemi hingga saat PPKM, pihaknya sempat mengalami krisis darah selama dua pekan, namun stok darah kembali aman, setelah diizinkan gugus tugas menggelar donor darah terbatas di dalam dan luar ruangan sejak satu pekan terakhir.
"Selama ini, selain pendonor yang datang langsung ke UDD, kita banyak mengandalkan mobile unit atau donor darah masalah, baik di dalam atau luar ruangan. Selama PPKM pertama, sempat ada larangan karena berisiko terjadi kerumunan, namun kami mengajukan keringanan karena setiap kegiatan selalu menerapkan prokes ketat," katanya.
Bahkan dalam beberapa kegiatan, UDD PMI Cianjur mendapat dukungan dari PDDI dan kelompok pendonor yang sudah biasa menjalin kerja sama, sehingga kesulitan untuk mendapat pendonor dapat diatasi. Namun kebutuhan darah setiap harinya terus meningkat, tidak sebanding dengan pendonor yang datang.
"Kami akan lebih menggencarkan sosialisasi akan penting dan manfaatnya rutin mendonorkan darah. Selain menyehatkan badan, sudah pasti dapat menyelamatkan nyawa sesama, terlebih untuk penderita thalasemia yang setiap bulan harus mendapat transfusi darah," kata Susilawati.
Baca juga: Pemkab Cianjur segera gelar pembelajaran tatap muka di zona hijau
Baca juga: Jasad santri yang terbawa gelombang ditemukan Tim SAR gabungan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Ketua PDDI Cianjur dr Dedih Rudiana di Cianjur, Minggu, mengatakan sebagai organisasi yang selama ini membantu sosialisasi terkait pentingnya donor darah, membuat pihaknya merangkul berbagai kelompok pendonor agar dapat membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan labu darah setiap hari.
"Selama PPKM kami berkoordinasi dengan Unit Donor Darah PMI Cianjur, yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan darah selama pembatasan diberlakukan. Sehingga setelah ada kelonggaran, kami merangkul komunitas sepeda untuk menggelar donor darah dalam ruangan, " katanya.
Dalam kegiatan yang digelar di Sekretariat Bersama PDDI dan CCS itu, petugas dapat mengambil 30 labu darah berbagai golongan dari anggota komunitas dan warga sekitar. Sehingga upaya tersebut, ungkap Dedih, akan digelar di tempat lain, dengan melibatkan kelompok pendonor dan berbagai komunitas di Cianjur.
Sementara Wakil Direktur UDD PMI Cianjur, dr Susilawati mengatakan sejak pandemi hingga saat PPKM, pihaknya sempat mengalami krisis darah selama dua pekan, namun stok darah kembali aman, setelah diizinkan gugus tugas menggelar donor darah terbatas di dalam dan luar ruangan sejak satu pekan terakhir.
"Selama ini, selain pendonor yang datang langsung ke UDD, kita banyak mengandalkan mobile unit atau donor darah masalah, baik di dalam atau luar ruangan. Selama PPKM pertama, sempat ada larangan karena berisiko terjadi kerumunan, namun kami mengajukan keringanan karena setiap kegiatan selalu menerapkan prokes ketat," katanya.
Bahkan dalam beberapa kegiatan, UDD PMI Cianjur mendapat dukungan dari PDDI dan kelompok pendonor yang sudah biasa menjalin kerja sama, sehingga kesulitan untuk mendapat pendonor dapat diatasi. Namun kebutuhan darah setiap harinya terus meningkat, tidak sebanding dengan pendonor yang datang.
"Kami akan lebih menggencarkan sosialisasi akan penting dan manfaatnya rutin mendonorkan darah. Selain menyehatkan badan, sudah pasti dapat menyelamatkan nyawa sesama, terlebih untuk penderita thalasemia yang setiap bulan harus mendapat transfusi darah," kata Susilawati.
Baca juga: Pemkab Cianjur segera gelar pembelajaran tatap muka di zona hijau
Baca juga: Jasad santri yang terbawa gelombang ditemukan Tim SAR gabungan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021