Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah pasien positif meninggal dunia bertambah menjadi 290 orang atau dalam satu hari bertambah 5 orang, sebagian besar karena disertai penyakit penyerta, meski telah menjalani isolasi di rumah sakit.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Jumat, mengatakan meski tingkat penularan terus menurun, namun angka kematian kembali meningkat.
"Per hari ini, gugus tugas mencatat 5 pasien positif yang menjalani isolasi di RSUD Cianjur, meninggal dunia karena disertai penyakit penyerta, sehingga jumlahnya bertambah menjadi 290 orang. Seorang di antaranya Anggota DPRD Cianjur dan wartawan senior di PWI Cianjur," katanya.
Ia menjelaskan upaya maksimal dalam memberikan pertolongan medis terhadap pasien sudah dilakukan, namun saturasi masing-masing pasien terus menurun, hingga akhirnya meninggal dunia.
Pihaknya berharap donor plasma konvalesen bagi pasien bergejala, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh dari serangan virus berbahaya.
Kepala Dinkes Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy, mengatakan selama penerapan PPKM dapat menekan angka penularan di Cianjur, meski angka pasien meninggal masih terjadi.
Pihaknya mencatat, selama satu pekan terakhir, angka penularan menurun tajam hingga 300 kasus per hari dan angka meninggal dunia turun dari 8 kasus menjadi 5 kasus per hari.
"Selama penerapan PPKM, angka penularan yang sempat tinggi, terus menurun dari 500 orang per hari menjadi 300 orang per hari ini. Bahkan tingkat ketersediaan tempat tidur pasien positif, terus menurun. Per hari ini, di tiga rumah sakit rujukan, tingkat ketersedian kasur 50 persen," kata Irvan.
Hingga saat ini, pihaknya terus berupaya untuk menekan angka pasien meninggal dengan memberikan pertolongan medis secara maksimal serta berkoordinasi dengan berbagai kalangan agar Cianjur kembali ke zona aman atau nol kasus.
"Ini merupakan tugas bersama dalam memerangi Corona, harapan kami sama pandemi segera berakhir," katanya.
Baca juga: Cianjur optimistis capai target PAD sektor pajak Rp172 miliar
Baca juga: Jalan provinsi di selatan Cianjur rusak, ini dampaknya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Jumat, mengatakan meski tingkat penularan terus menurun, namun angka kematian kembali meningkat.
"Per hari ini, gugus tugas mencatat 5 pasien positif yang menjalani isolasi di RSUD Cianjur, meninggal dunia karena disertai penyakit penyerta, sehingga jumlahnya bertambah menjadi 290 orang. Seorang di antaranya Anggota DPRD Cianjur dan wartawan senior di PWI Cianjur," katanya.
Ia menjelaskan upaya maksimal dalam memberikan pertolongan medis terhadap pasien sudah dilakukan, namun saturasi masing-masing pasien terus menurun, hingga akhirnya meninggal dunia.
Pihaknya berharap donor plasma konvalesen bagi pasien bergejala, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh dari serangan virus berbahaya.
Kepala Dinkes Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy, mengatakan selama penerapan PPKM dapat menekan angka penularan di Cianjur, meski angka pasien meninggal masih terjadi.
Pihaknya mencatat, selama satu pekan terakhir, angka penularan menurun tajam hingga 300 kasus per hari dan angka meninggal dunia turun dari 8 kasus menjadi 5 kasus per hari.
"Selama penerapan PPKM, angka penularan yang sempat tinggi, terus menurun dari 500 orang per hari menjadi 300 orang per hari ini. Bahkan tingkat ketersediaan tempat tidur pasien positif, terus menurun. Per hari ini, di tiga rumah sakit rujukan, tingkat ketersedian kasur 50 persen," kata Irvan.
Hingga saat ini, pihaknya terus berupaya untuk menekan angka pasien meninggal dengan memberikan pertolongan medis secara maksimal serta berkoordinasi dengan berbagai kalangan agar Cianjur kembali ke zona aman atau nol kasus.
"Ini merupakan tugas bersama dalam memerangi Corona, harapan kami sama pandemi segera berakhir," katanya.
Baca juga: Cianjur optimistis capai target PAD sektor pajak Rp172 miliar
Baca juga: Jalan provinsi di selatan Cianjur rusak, ini dampaknya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021