Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat dua warung di pinggir Pantai Apra, Kecamatan Sindangbarang, rusak berat dihantam gelombang tinggi yang melanda kawasan tersebut, sejak beberapa hari terakhir.

Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur, Senin, mengatakan pihaknya telah mengimbau nelayan tidak melaut karena gelombang mencapai 7 meter lebih sejak beberapa hari terakhir, sehingga mengancam keselamatan nelayan dan pemilik warung pinggir pantai.

"Ketinggian gelombang mencapai 7 meter, sehingga dapat mengancam keselamatan nelayan serta pemilik warung pinggir pantai. Hari ini, dua warung pinggir pantai rusak berat dihantam gelombang," katanya.

Gelombang tinggi yang menghantam hingga ke daratan, mengakibatkan abrasi sepanjang 500 meter dengan kedalaman 5 meter, sehingga mengancam puluhan warung yang berdiri di pinggir pantai selatan tepatnya di Pantai Apra.

Tidak hanya warung pinggir pantai, gelombang tinggi juga mengancam pemukiman warga yang hanya berjarak 12 meter dari titik abrasi, dimana terdapat 40 rumah dengan jumlah jiwa sebanyak 150 orang.

"Kami sudah menyiagakan petugas BPBD dan relawan setiap malam, untuk memantau dan segera mengevakuasi warga jika gelombang kembali tinggi, serta abrasi terus meluas," katanya.

Sementara pemilik warung Imas (36) mengatakan gelombang tinggi disertai abrasi yang menyebabkan warungnya rusak, merupakan yang terparah sejak lima tahun terakhir, meski setiap tahun gelombang tinggi kerap terjadi.

"Biasanya hanya sampai di bibir pantai, namun tahun ini, gelombang menghempas hingga ke daratan, merusak rumah dan mengancam perkampungan warga karena abrasi yang meluas. Untuk antisipasi semua warga diimbau waspada," katanya.

Baca juga: Jalur Puncak-Cianjur padat dilalui kendaran hingga malam hari

Baca juga: Disnakertrans Cianjur terima 17 laporan kasus pekerja migran bermasalah

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021