Bupati Cianjur, Herman Suherman meminta toko dan kios yang menyediakan kebutuhan penunjang seperti pakaian dan alat rumah tangga serta toko lain untuk melakukan transaksi jual beli secara online.
Saat ini, toko dan kios sandang di Cianjur, ditutup sementara untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 yang semakin tinggi, sehingga pedagang harus mencari alternatif lain dalam berjualan, salah satunya melalui teknologi digital.
"Pedagang dapat memanfaatkan teknologi berjualan secara online untuk sementara, sampai PPKM darurat selesai. Kami berharap warga dapat mengerti karena ini untuk kepentingan bersama," katanya di Cianjur, Kamis.
Selama PPKM darurat diterapkan, 1.800 kios dan toko sandang di Cianjur, tidak diizinkan melayani pembeli atau ditutup sementara. Penutupan itu mencakup 600 kios di Pasar Induk Cianjur dan 1.200 kios di Pasar Cipanas.
Kepala Pasar Cipanas Heru Haerul Hakim, mengatakan dari 1.600 kios yang ada di pasar tersebut, 80 persen diantaranya ditutup, sesuai dengan aturan PPKM darurat.
"Sudah pasti banyak yang protes, namun terkait aturan dan larangan, mereka tetap harus mematuhi karena bagi pelanggar akan dikenakan sanksi tegas dan sebagian besar menerima," katanya.
Hal serupa dibenarkan Kepala Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Doni Tri Wibowo yang memastikan sebanyak 600 toko ditutup selama masa isolasi yang direncanakan berlangsung hingga 20 Juli 2021.
"Jauh hari kami mensosialisasikan aturan tersebut, sehingga sebagian besar pedagang menutup kiosnya karena tidak mau dikenakan sanksi jika tetap buka," katanya.
Meski demikian, sebagian besar pedagang di kedua pasar, sempat merasa keberatan dengan aturan tersebut, walau beberapa diantaranya mulai melakukan transaksi secara daring.
"Mau tidak mau, kami ikut aturan meski berat, saat ini kami menjajakan dagangan melalui online, meski penghasilan tidak sama dengan membuka toko di pasar. Harapan kami pandemi cepat usai dan kami dapat kembali berjualan," kata pedagang pakaian di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Ita Kurnia.
Baca juga: RSUD Cianjur tutup sementara layanan poliklinik karena nakes positif COVID-19
Baca juga: Warga Cianjur diminta berani laporkan pemotongan bansos tunai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Saat ini, toko dan kios sandang di Cianjur, ditutup sementara untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 yang semakin tinggi, sehingga pedagang harus mencari alternatif lain dalam berjualan, salah satunya melalui teknologi digital.
"Pedagang dapat memanfaatkan teknologi berjualan secara online untuk sementara, sampai PPKM darurat selesai. Kami berharap warga dapat mengerti karena ini untuk kepentingan bersama," katanya di Cianjur, Kamis.
Selama PPKM darurat diterapkan, 1.800 kios dan toko sandang di Cianjur, tidak diizinkan melayani pembeli atau ditutup sementara. Penutupan itu mencakup 600 kios di Pasar Induk Cianjur dan 1.200 kios di Pasar Cipanas.
Kepala Pasar Cipanas Heru Haerul Hakim, mengatakan dari 1.600 kios yang ada di pasar tersebut, 80 persen diantaranya ditutup, sesuai dengan aturan PPKM darurat.
"Sudah pasti banyak yang protes, namun terkait aturan dan larangan, mereka tetap harus mematuhi karena bagi pelanggar akan dikenakan sanksi tegas dan sebagian besar menerima," katanya.
Hal serupa dibenarkan Kepala Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Doni Tri Wibowo yang memastikan sebanyak 600 toko ditutup selama masa isolasi yang direncanakan berlangsung hingga 20 Juli 2021.
"Jauh hari kami mensosialisasikan aturan tersebut, sehingga sebagian besar pedagang menutup kiosnya karena tidak mau dikenakan sanksi jika tetap buka," katanya.
Meski demikian, sebagian besar pedagang di kedua pasar, sempat merasa keberatan dengan aturan tersebut, walau beberapa diantaranya mulai melakukan transaksi secara daring.
"Mau tidak mau, kami ikut aturan meski berat, saat ini kami menjajakan dagangan melalui online, meski penghasilan tidak sama dengan membuka toko di pasar. Harapan kami pandemi cepat usai dan kami dapat kembali berjualan," kata pedagang pakaian di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Ita Kurnia.
Baca juga: RSUD Cianjur tutup sementara layanan poliklinik karena nakes positif COVID-19
Baca juga: Warga Cianjur diminta berani laporkan pemotongan bansos tunai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021