Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menutup sebagian besar lokasi wisata yang ada di Cianjur, mulai dari wisata pantai, air terjun hingga Situs Meghalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka, sebagai upaya maksimal menekan angka penularan COVID-19 selama PPKM darurat.

Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Minggu, mengatakan untuk tempat wisata yang masih diizinkan beroperasi, hanya menerima pengunjung tidak lebih dari 50 persen, tetap menerapkan prokes ketat dan tidak menerima wisatawan dari luar kecuali memiliki surat bebas COVID-19 antigen.

"Tidak semua tempat wisata ditutup, namun mereka yang diizinkan beroperasi harus menerapkan prokes ketat dan tidak melebihi kapasitas pengunjung yang sudah diatur oleh pemerintah," katanya.

Sedangkan untuk tempat wisata pantai di selatan, tutur dia, pihaknya sudah menutup sementara karena beberapa waktu lalu, ditemukan warga sekitar dan pedagang terpapar COVID-19. "Untuk wisata pantai di selatan, sudah ditutup sebelum penerapan PPKM darurat," katanya.

Kapolsek Cidaun AKP Sumardi, mengatakan dua pantai yang banyak didatangi wisatawan di wilayah hukumnya itu, sudah ditutup sejak beberapa hari sebelum PPKM darurat dilakukan karena sebelumnya gugus tugas menemukan belasan warga dan pedagang positif setelah dilakukan tes cepat dan usap.

Akses masuk menuju pantai dijaga ketat petugas gabungan TNI/Polri dan Satpol PP.  Wisatawan yang memaksa untuk masuk terlebih dari luar kota seperti Bandung dan Garut diminta putarbalik oleh petugas. Bahkan hari pertama penerapan PPKM darurat, pihaknya memulangkan puluhan kendaraan.

"Wisatawan yang dipulangkan rata-rata dari Kabupaten Bandung, sehingga mereka langsung diputar balikkan ke daerah asalnya masing-masing. Selama PPKM darurat obyek wisata pantai selatan tertutup dari semua aktifitas wisata kecuali nelayan," katanya.

Baca juga: Polres Cianjur usulkan penutupan ruas jalan protokol selama PPKM darurat

Baca juga: Anggota DPRD Cianjur positif COVID-19 selama pandemi tercatat 25 orang

Baca juga: Pemkab Cianjur disinfeksi di seluruh wilayah

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021