Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat menyatakan perang terhadap narkoba masih tetap berlangsung meski saat ini dalam suasana pandemi COVID-19.
Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol. Benny Gunawan mengatakan bahwa saat ini Indonesia dalam kondisi darurat narkoba. Angka prevalensi pengguna narkoba mencapai 1,80 persen atau 4,9 juta orang dari total jiwa penduduk.
"Di Jawa Barat, angka prevalensinya sama dengan nasional, yaitu 1,80 persen dikali jumlah penduduk Jabar, yaitu 900.000-an," kata Benny dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Untuk itu, Benny mengatakan bahwa pihaknya masih terus berupaya menurunkan angka pengguna narkotika. Selain itu, dalam suasana peringatan Hari Antinarkoba Internasional (HANI) ini, Benny menegaskan semangat memberantas penyalahgunaan narkotika tidak pernah usai.
Ia menyebutkan setiap 26 Juni adalah Hari Antinarkotika Internasional. Peringatan ini sebagai bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
HANI ditetapkan sebagai pengingat tujuan yang telah disepakati oleh anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait dengan komitmen untuk menciptakan masyarakat yang bersih dari penyalahgunaan narkoba.
"Kami terus bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mengampanyekan gerakan war on drugs atau perang melawan narkoba," katanya.
Selain itu, BNN juga memastikan strategi Pencegahan, Peredaran, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) terus diimplementasikan di setiap daerah agar terwujudnya Jawa Barat Bersinar (Bersih Narkoba), termasuk di Kota Bandung.
Baca juga: BNN Jabar musnahkan 7,7 Kg sabu-sabu sitaan Januari-Maret 2021
Baca juga: BNN Jabar ungkap kurir pengirim 1 Kg sabu-sabu dalam sandal
Baca juga: Petugas BNN Jabar tembak pengedar narkoba yang berupaya kabur di Karawang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol. Benny Gunawan mengatakan bahwa saat ini Indonesia dalam kondisi darurat narkoba. Angka prevalensi pengguna narkoba mencapai 1,80 persen atau 4,9 juta orang dari total jiwa penduduk.
"Di Jawa Barat, angka prevalensinya sama dengan nasional, yaitu 1,80 persen dikali jumlah penduduk Jabar, yaitu 900.000-an," kata Benny dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Untuk itu, Benny mengatakan bahwa pihaknya masih terus berupaya menurunkan angka pengguna narkotika. Selain itu, dalam suasana peringatan Hari Antinarkoba Internasional (HANI) ini, Benny menegaskan semangat memberantas penyalahgunaan narkotika tidak pernah usai.
Ia menyebutkan setiap 26 Juni adalah Hari Antinarkotika Internasional. Peringatan ini sebagai bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
HANI ditetapkan sebagai pengingat tujuan yang telah disepakati oleh anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait dengan komitmen untuk menciptakan masyarakat yang bersih dari penyalahgunaan narkoba.
"Kami terus bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mengampanyekan gerakan war on drugs atau perang melawan narkoba," katanya.
Selain itu, BNN juga memastikan strategi Pencegahan, Peredaran, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) terus diimplementasikan di setiap daerah agar terwujudnya Jawa Barat Bersinar (Bersih Narkoba), termasuk di Kota Bandung.
Baca juga: BNN Jabar musnahkan 7,7 Kg sabu-sabu sitaan Januari-Maret 2021
Baca juga: BNN Jabar ungkap kurir pengirim 1 Kg sabu-sabu dalam sandal
Baca juga: Petugas BNN Jabar tembak pengedar narkoba yang berupaya kabur di Karawang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021