Petugas gabungan dari sejumlah dinas Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat terjun ke lapangan memeriksa kondisi kelayakan bahan pangan yang dijual di beberapa pasar tradisional untuk memastikan dalam kondisi sehat dan aman dikonsumsi masyarakat.

"Tujuannya adalah untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terkena cemaran pangan," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut Supriatna yang terjun langsung memeriksa kondisi bahan pangan di Pasar Guntur, Garut, Rabu.

Petugas yang terlibat dalam inspeksi mendadak itu dari Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut yang dibagi tim untuk menyusuri tempat penjualan bahan pangan di Pasar Mandalagiri, Pasar Guntur, dan produsen ayam potong di Jalan Guntur Endah.

Supriatna menyampaikan tim yang terlibat dalam kegiatan itu dalam rangka memberikan rasa aman bagi masyarakat terhadap bahan pangan yang beredar di pasaran dalam kondisi sehat dan layak dikonsumsi menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Ia menyebutkan jenis bahan pangan yang diperiksa di antaranya daging-dagingan, sayuran seperti cabai, tomat, dan juga berbagai jenis buah-buahan yang dijual di pasar tradisional.

"Kurang lebih ada 20 sampel sayuran dan buah-buahan yang diuji melalui 'rapid test' untuk memastikan agar bahan pangan segar tidak tercemar bahan kimia maupun pestisida lainnya," katanya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Perikanan dan Peternakan Garut Agustina menambahkan, jajarannya fokus memeriksa kondisi kesehatan pangan dari hewani.

Ia menyebutkan ada 30 sampel daging yang diperiksa oleh tim kesehatan hewan untuk memastikan seluruh daging yang dijual di pasaran itu dalam kondisi sehat dan tidak ada zat kimia sehingga dipastikan layak untuk dikonsumsi masyarakat.

"Kita mengambil sampel antara lain daging ayam, dan pangan olahan segar seperti sosis, nugget, bakso, kita mengambil sampel ada sekitar 30 sampel, hasilnya sampai saat ini alhamdulillah negatif, jadi tidak ada penyimpangan dalam pemberian boraks, formalin, maupun penjualan bangkai ayam," katanya.

Meskipun sudah ada petugas melakukan pemeriksaan bahan pangan, Agustina mengingatkan masyarakat untuk tetap teliti saat berbelanja makanan terutama daging dengan memeriksa terlebih dahulu secara fisik, jika meragukan disarankan untuk tidak membelinya.

"Jadi untuk masyarakat harap bisa membedakan daging, untuk daging sapi itu warnanya merah, segar, berbau khas daging tidak berbau busuk, dan untuk daging ayam itu warnanya putih, terlihat mengkilap, waktu dipegang itu dia kenyal," katanya.

Baca juga: Laboratorium lapangan Garut cek kandungan pangan

Baca juga: Pemkab Garut pastikan kebutuhan pangan pokok aman

Baca juga: Garut canangkan gerakan ketahanan pangan keluarga

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021